Para Kyai Berharap Ganjar-Mahfud Terpilih di Pilpres 2024, Sejahterakan Guru Mengaji

  • Bagikan

Menko Polhukam Profesor Mahfud MD memberikan kuliah kebangsaan pada silaturahim kyai-kyai se-Sukabumi Raya dan Cianjur di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Sukabumi, Rabu (27/12/2023). (Foto : TPN)

SUKABUMI, JAWA BARAT – Harianindonesia.id : Menko Polhukam yang kebetulan maju jadi Cawapres RI Nomor Urut 3 aMahfud MD hadir dalam silaturahim kyai-kyai se-Sukabumi Raya dan Cianjur di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Sukabumi. Pada kesempatan itu, kyai-kyai yang hadir menitipkan harapan mereka kepada Mahfud.

“Alhamdulillah bertemu sama wakil presiden, saya amanat harus jadi, karena yang mengusung atau mendukung bapak kebanyakan alim ulama, kyai-kyai, sehingga kalau jadi harus memprioritaskan pondok pesantren,” kata Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, KH Ujang Jamaludin, Rabu (27/12/2023).

Mahfud MD sebenarnya hadir sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan untuk halaqoh. Bahkan, Mahfud turut membuka kuliahnya dengan mengingatkan ada larangan untuk berkampanye di pondok pesantren.

Namun, kyai-kyai yang hadir tampak tidak mau melewatkan kesempatan itu untuk menitipkan harapan mereka. Antara lain Kyai Asep Hamdun dari Kota Sukabumi yang ingin Mahfud terpilih menjadi Wakil Presiden RI.

“Kaos Banjar merk Pud, cocok raden obat pilkita, pasangan Pak Ganjar-Pak Mahfud cocok menjadi presiden kita,” kata Asep saat memberi pantun untuk Mahfud.

Ada pula Kyai Ade Ismail dari Cianjur yang memuji kecerdasan Mahfud. Ia berharap, Ganjar Pranowo-Mahfud MD benar-benar terpilih sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI untuk lebih memperhatikan pondok pesantren.

“Sehingga, kemudian kebijakannya berpihak terhadap keberadaan pesantren, berpihak secara utuh terhadap pondok pesantren,” ujar Ade.

Selain itu, ada Kyai Aan Hamdan dari Kabupaten Sukabumi yang memuji Mahfud MD sebagai sosok pemberani melawan kejahatan besar. Aan turut berharap, Mahfud mampu memikirkan honor guru-guru mengaji di Indonesia.

SIMAK JUGA :  Ketua Umum Partai Gelora : Kekhawatiran Ancaman Bangkitnya Komunisme Bukan Karena Ideologi tapi Hegemoni

“Tentang honor guru ngaji, Pak. Kami di desa mungkin ada beberapa kyai belum mendapat itu, Pak. Mohon, kalau bapak nanti jadi Wakil Presiden, ada Peraturan Presiden yang jelas dan jangan sampai dipersulit, Pak,” kata Aan.

Menjawab keluh kesah kyai-kyai, Mahfud sepakat kalau guru-guru mengaji atau guru-guru di pesantren seharusnya memang mendapatkan gaji. Sebab, mereka sudah banyak berjasa melahirkan orang-orang besar di Tanah Air.

“Saya ini lulusan madrasah, jadi pejabat tinggi, gaji besar, masa guru saya, guru madrasah tidak digaji. Wong mereka sudah mendidik orang banyak jadi orang hebat-hebat, kita carikanlah dana, aturan bisa diubah,” ujar Mahfud, menegaskan. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *