Diskusi SATUPENA, Ahmad Gaus: Ada Semacam Anomali dalam Kebhinnekaan Kita

  • Bagikan
Ahmad Gaus.

JAKARTA – Ada semacam anomali dalam kebhinnekaan kita. Indonesia disebut sebagai bangsa yang ramah, murah senyum, tetapi pasca reformasi muncul fenomena kekerasan di berbagai daerah.

Hal itu disampaikan oleh Ahmad Gaus, pengamat budaya sewaktu menjadi pembicara dalam diskusi bertema Bhinneka Tunggal Ika yang berlangsung di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023 malam.

Diskusi ini diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA.

Ahmad Gaus menyatakan, kita tidak menutup mata terhadap fakta keras yang muncul selama 25 tahun pasca reformasi.

“Maka muncul pertanyaan, ada apa dengan bangsa ini? Sehingga ada tesis yang menyatakan, bangsa kita ini belum selesai sebagai bangsa. Masih dalam proses pembentukannya,” ujarnya.

“Jadi rupanya kemerdekaan itu belum cukup bagi kita untuk menyelesaikan dirinya sendiri. Menyelesaikan problem internal dalam diri kita,” tutur Ahmad Gaus.

Aktivis kebangsaan ini mengatakan, seharusnya kemerdekaan adalah modal bagi kita untuk berpikir ke luar. Tetapi kita selalu disibukkan oleh problem-problem internal, sesudah 78 tahun merdeka.

“Yang paling membebani adalah konflik-konflik horisontal. Konflik vertikal ada di zaman Orde Baru. Tetapi pasca reformasi, yang banyak adalah konflik horisontal,” tambahnya.

Menurut Gaus, sila dari Pancasila yang paling relevan dengan Bhinneka Tunggal Ika adalah sila ketiga: Persatuan Indonesia. Lambangnya pohon beringin.

Jika bangsa dilambangkan sebagai pohon, maka jika bangsa itu mau kuat maka akar-akarnya harus kuat menghujam di tanah. Akar itu adalah nilai-nilai yang selama ribuan tahun telah hidup di Indonesia. ***

SIMAK JUGA :  Pemprov Sumbar : Chatib Sulaiman Pantas Jadi Pahlawan Nasional
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *