PASANGAN GANJAR PRANOWO DAN PROF MAHFUD
Minahasa Utara – HARIANINDONESIA.ID –
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud, Sulawesi Utara (Sulut) Rio Dondokambey mengatakan bahwa Ganjar-Mahfud merupakan paslon yang paling menjunjung tinggi toleransi.
Hal ini disampaikan Rio dalam sambutannya pada acara silaturahmi istri Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suptiyanti dengan para dengan tokoh lintas agama se-Sulut di Minahasa Utara, Rabu (17/1).
“Saya mau sampaikan calon nomor urut ketiga adalah yang paling tepat. Adalah yang paling terbaik untuk mengawal toleransi dan persaudaraan di antara kita,” kata Rio.
Jika ditelisik lebih jauh, Ganjar-Mahfud merupakan seorang muslim yang menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama lainnya.
Hal ini tercermin dari kiprah Ganjar selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan karir gemilang Mahfud MD mulai dari Hakim MK hingga Menkopolhukam.
Sementara toleransi beragama Ganjar-Mahfud, kata Rio menjadi dasar yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia.
“Toleransi jadi basis yang penting, karena tentunya sebelum bicara pembangunan nasional, sebelum bicara soal bagaimana Indonesia bisa berperan di dunia internasional yang harusnya kita dapatkan dulu, kita capai dulu adalah kerukunan dan persaudaraan antara sesama kita,” kata Rio.
Sebagai orang Manado, Rio bangga dengan warganya yang sangat menjunjung tinggi toleransi beragama. Bahkan Kota yang dijuluki sebagai laboratorium toleransi pluralisme di Indonesia itu dinilai Rio cocok dengan mimpi Ganjar-Mahfud yang ingin membangun Indonesia yang damai dan sejahtera.
“Apalagi tentunya tidak bisa dipungkiri tak bisa dihindari namanya pemilu pasti ada sekat-sekat di antara kita. Pasti ada moderat di antara kita, tapi saya yakin dan percaya pak Ganjar dan pak Mahfud nantinya kalau diperkenankan diberi mandat jadi presiden pasti akan merangkul semua elemen masyarakat. Pasti akan selalu menjaga kerukunan,” kata Rio.
Rio pun menyerukan kepada seluruh warga Manado untuk jangan golput pada 14 Februari 2024 mendatang, dan mengawal bersama proses pemungutan suara dengan cermat.
“Saya imbau untuk jangan lupa menyampaikan pada seluruh anggota masyarakat jangan sampai golput. Jangan sampai lupa untuk memilih. Karena golput adalah bentuk pembiaran terhadap pembangunan negara ini dan memilih adalah bentuk kepedulian kita terhadap negara ini,” pungkasnya. (*)
Awaluddin Awe
