Pemuda Pancasila Siap Kawal Pilgub Sumbar ; Jujur dan Damai

  • Bagikan

Erick Hariyona

Padang, Harian Indonesia ID – Pasca Pemilihan Umum tahun 2019 yang lalu, kini ratusan daerah di Indonesia baik kabupaten kota hingga provinsi siap melaksanakan pemilihan
kepala daerah (pilkada) serentak 2020 guna memilih pemimpin secara langsung dan demokratis.

Tidak terkecuali di Sumatera Barat (Sumbar) yang juga ikut melaksanakan pilkada serentak 2020 di 13 kabupaten kota dan satu pemilihan gubernur pada 23 September 2020 mendatang.

Sejalan momentum pilkada serentak 2020 itu, organisasi kepemudaan dari Pemuda Pancasila (PP) menyatakan diri siap mengawal pelaksanaan pilkada serentak ini supaya berjalan jujur, dan adil.

“Kami dari organisasi Pemuda Pancasila menyatakan siap mengawal pelaksanaan pilkada dan pilgub Sumbar tahun 2020 ini, agar berlangsung bersih dan jujur,” kata ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Sumbar Erick Hariyona kepada Padang Ekspres tadi malam.

Sebagaimana diketahui, total daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 Provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota di seluruh Indonesia. Salah satu daerah itu adakah Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut Erick, sebuah keniscayaan bagi masyarakat menjadikan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 di Sumbar berjalan aman, lancar, bersih, jujur dan damai. Untuk itu, Erick siap mengistruksikan semua pengurus dan anggotanya yang ada di sejumlah cabang dan ranting PP agar bisa mengawal pelaksanaan pilkada serentak ini.

Kemudian sebagai organisasi yang setia pada negara, lanjut dia, memiliki tanggung jawab moral untuk berperan dalam proses demokrasi. Pemilu adalah perangkat penting bagi regenerasi politik bangsa. Berjalan baiknya momentum lima tahunan ini adalah kunci terwujudnya demokrasi yang substansial.

“Kami akan melakukan langkah-langkah seperti memonitor proses di KPU dan PPS/PPK, memantau seluruh calon kepala daerah dan gerakan tim suksesnya. Dan juga akan mengawasi birokrat agar tidak masuk ke arena Pilkada, bahkan siap terlibat membantu kegiatan verifikasi. Sekali lagi saya katakan masyarakat ingin Pilkada bersih bebas dan jujur untuk menghasilkan pemimpin yang amanah,” ungkap Erick tegas.

Bahkan pengawalan pihaknya terhadap penyelenggaraan pilkada serentak ini juga menyasar pada praktek kampanye Hitam yang diyakini bakal marak bermunculan jelang waktu pemilihan nanti.

Menurut Erick, kampanye hitam bertujuan untuk menghancurkan karakter seseorang. Kemudian dari sisi kebenaran, datanya tak sahih atau mengada-ada. Yang cukup disayangkan, praktek kampanye hitam ini lebih banyak membidik para
penggunaan media sosial pada segala usia.

SIMAK JUGA :  Ganjar Bicara Pelanggaran Kebebasan Jurnalistik Aiman Witjaksono dan Pegiat Medsos Palty Hutabarat, Kami Akan Bela!

“Ini memungkinkan dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk melakukan kampanye hitam dan maupun penyebaran hoaks melalui sejumlah selebara-selebaran menjelang pilkada serentak 2020 di Sumbar yang tujuannya menjatuhkan salah satu calon,” kata Erick lagi.

Menurut penilaian Erick, ada beberapa hal menjadi penyebab munculnya praktek kampanye hitam, di antaranya ambisi yang berlebihan akan kekuasaan. Hal itu mendorong untuk menghalalkan segala cara dalam meraih kekuasaan. Kemampuan untuk membedakan baik dan buruk sengaja atau otomatis dihilangkan.

Berikutnya, kekurangan sumber daya untuk menyerang sehingga pihak pesaing selalu dilekati dengan anggapan buruk yang sengaja diciptakan atau dicari-cari. Bagi mereka, cara ini dianggap paling simpel dilakukan, tetapi memiliki tingkat keberhasilan yang dianggap cukup tinggi.

“Muncullah informasi yang diproduksi bersifat buruk dan bahkan jahat. Informasi tidak berdasar fakta dan data hanya kebohongan tak bisa dibuktikan. Inilah yang perlu kita waspadai dan awasi bersama,” pinta Erick

Selain hal diatas, lanjut Erick, pihaknya juga secara khusus akan menyoroti soal moralitas dan rekam jejak para calon kepala daerah. “Hal itu menjadi penting karena menyangkut integritas dan kredibilitas pemimpin.

Erick menyebutkan pada intinya, demokrasi adalah cita-cita dia dan juga masyarakat. “Jadi keberlangsungan demokrasi ini harus kami kawal secara total, salah satu caranya dengan menyukseskan pemilu damai dan bersih,” ujar Erick.

Menurut dia, ada dua alasan mengapa pilkada serentak 2020 kali ini harus dipantau dan perlu keterlibatan masyarakat. Pertama, pesta demokrasi di Indonesia sangat kompleks, rumit, dan terbesar di dunia. Kedua, integritas hasil pemilu akan meningkatkan kepercayaan publik.

Dia berharap pesta demokrasi ini tidak tercederai oleh apa pun sehingga harus ada pengawalan ketat dari semua elemen. Apalagi Pileg dan Pilpres serentak ini baru pertama kali dilaksanakan.

“Jadi kita semua harus mengawalnya sampai sukses,” ucapnya sembari menyampaikan dalam mengawal pilkada jujur dan damai itu, organisasi PP siap bekerja sama dengan instansi terkiat lainnya.

Dirinya juga mengingatkan jangan sampai Pilkada banyak kecurangan. Rakyat juga perlu diberikan pemahaman agar memilih pemimpin bukan karena uang melainkan karena calon memiliki integritas dan program yang bagus.

Adil Piliang

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *