Atikoh Bantah Jika Ganjar-Mahfud Menang Bansos dan PKH Dihapus, Tepatnya akan Lebih Optimal

Momen Siti Atikoh, Istri Capres Ganjar Pranowo ikut Senam Ceria dan Line Dance di kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (17/1) pagi. (Foto : TPNGM)

Manado – HARIANINDONESIA.ID :

Calon Ibu Negara, Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti membantah isu yang menyebutkan bahwa Ganjar-Mahfud akan menghapus Bansos dan PKH jika menang Pilpres 2024.

Atikoh, menegaskan isu yang menyebut program tersebut akan dihapus jika Ganjar-Mahfud menang, adalah hoaks dan tidak benar.

“Kemarin ada pertanyaan dari masyarakat, katanya kalau Ganjar-Mahfud jadi pemenang, nanti bansos, PKH (Program Keluarga Harapan), KIS (Kartu Indonesia Sehat) itu akan dihilangkan, itu hoaks. Itu hoaks informasi yang digunakan untuk menyesatkan kita semua,” ujarnya.

Itu dikatakan Atikoh dalam sambutannya di acara Senam Ceria dan Line Dance Masal bersama Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, di kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (17/1) pagi.

Isu penghapusan Bansos dan PKH bergulir setelah TPN Ganjar Mahfud mengkiritisi penyaluran Bansos dan PKH oleh Presiden Jokowi seolah untuk mendukung Paslon tertentu.

Atikoh memastikan program kerakyatan dari pemerintah yang sudah berjalan, akan lebih terintegrasi dengan program lainnya dan lebih optimal di era Ganjar-Mahfud kelak.

“Justru Ganjar-Mahfud akan terus meningkatkan program-program yang pro rakyat. Akan mengoptimalkan tujuan penerima, seperti program untuk terkait pendidikan. Karena ini adalah kunci untuk meningkatkan SDM yang ada di masyarakat. Kunci untuk menanggulangi kemiskinan,” kata Atikoh.

Jika dalam program kerakyatan sebelumnya pemerintah menggunakan banyak kartu, maka Ganjar-Mahfud menyederhanakan birokrasi dan data yang ada lewat KTP Sakti. Dengan demikian, maka penyaluran program kerakyatan lebih mudah dan tepat sasaran. Artinya, masyarakat yang pantas menerima namun tidak menerima bantuan, di era Ganjar-Mahfud akan memperoleh bantuan negara.

“Selama ini masyarakat banyak sekali yang mengeluh. Kok saya tidak mendapat bansos, yang petani tidak mendapat pupuk bersubsidi. Dengan adanya KTP Sakti, maka nanti datanya akan terintegrasi, dan itu akan membuat penyederhanaan dari penyalurannya karena cukup pakai KTP. Tidak usah pakai kartu-kartu lain tapi cukup 1 kartu, sehingga datanya akan mudah diupdate,” jelas Atikoh.

Selain KTP Sakti, salah satu program kerakyatan lain yang bakal dioptimalkan Ganjar-Mahfud adalah wajib beljar 12 tahun mulai dari SD hingga pendidikan menengah, dan sistem pendidikan SMK yang terintegrasi dengan asrama atau boarding school.

“Ada wajib belajar 12 tahun, jadi sampai SMA pendidikan menengah itu akan difasilitasi negara, salah satunya SMK yang boarding school,” pungkasnya.

Dalam acara ini, Atikoh didampingi istri Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Rita Tumuntuan. Ada juga istri Wali Kota Manado Andrei Angouw, Irene G. Pinontonan dan Wali Kota Tomohon Caroll Senduk, Jeand’arc Senduk-Karundeng.

Senam Ceria di Kawasan Megamas*

Sebelumnya, Siti Atikoh Supriyanti bersama ribuan masyarakat Manado mengikuti Senam Ceria di kawasan Megamas, Kecamatan Sario, Sulawesi Utara, Rabu (17/1/2024) pagi.

Siti Atikoh tampak mengenakan pakaian kaus berwarna hitam mengikuti Senam Ceria bersama puluhan ribuan masyarakat Manado yang kompak mengenakan kaus putih bergambar wajah Ganjar-Mahfud pun begitu antusias untuk mengikuti Senam Ceria tersebut.

Mengawali Senam Ceria, pembawa acara menyerukan lagu bernada dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.

“Kami ini Ganjar Mania, disitu kami ada, disitu kami ada, Ganjar Mania,” seru pembawa acara.

Pembawa acara menyebut, bahwa Senam Ceria ini diikuti lebih dari 25 ribu orang. Di mana, didoninasi kaum ibu-ibu dan pemuda-pemudi Manado.

SIMAK JUGA :  Presiden Segera Tandatangani UU Cipta Kerja

Pembawa acara kemudian meminta Atikoh bersama istri Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey, Rita Tumuntuan, jajaran pengurus DPD PDIP Sulut menuju ke depan panggung untuk memulai Senam Ceria.

Senam Cerita pun dimulai dengan memutar lagu. Instruktur senam pun memulai gerakan yang diikuti oleh Atikoh dan puluhan ribu masyarakat Manado.

Suasana Senam Cerita ini berlangsung sangat meriah, gembira dan bersemangat.

Dari atas panggung, Atikoh melakukan gerakan senam dengan penuh semangat dan cerita. Dia terus menebar senyumnya kepada masyarakat yang hadir di lokasi.

Puluhan ribu masyarakat juga melakukan gerakan senam dengan penuh sukacita dan gembira. Mereka melakukan gerak Senam Ceria sambil mengangkat tangan dan salam metal atau tiga jari.

Meski cuaca terik matahari, Atikoh dan puluhan ribu masyarakat Manado tetap melakukan Senam Ceria dengan bersemangat.

Selanjutnya, acara juga dilanjutkan dengan Line Dance.

Sebelum hadir di lokasi acara Senam Ceria, Atikoh juga sempat menyapa masyarakat Manado di kawasan Megamas. Di mana, dia berjalan kaki menuju lokasi acara.

Ribuan masyarakat juga turut tumpah ruah mengikuti Atikoh berjalan kaki.

Ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini juga terlihat terus menebar senyumnya saat menyapa warga masyarakat Kota Manado di kawasan Megamas.

Teriakan dukungan bagi Ganjar-Mahfud pun terdengar saat Atikoh berjalan pagi.

“Ganjar-Mahfud menang, menang, menang,” teriak warga Manado.

Tak mau ketinggalan, masyarakat Manado juga berebut untuk berswafoto dengan Atikoh.

Atikoh juga terlihat menyalami satu-persatu masyarakat yang menyapanya di kawasan Megamas.

Nantinya, Atikoh akan menuju Senam Ceria di kawasan Pohon Kasih Megamas bersama ribuan masyarakat Manado.

Atikoh bersama masyarakat Manado juga melakukan Line Dance Masal di acara tersebut.

Saat hujan turun, Senam Jalan Terus

Siti Atikoh juga ikut merasakan hujan saat berolahraga bersama massa yang menunggunya di kawasan Megamas, Kecamatan Sario, Sulawesi Utara, pagi Rabu (17/1/2024) pagi.

Atikoh baru saja tiba di lokasi itu, setelah sebelumnya melakukan jalan sehat dari hotelnya. Saat itu, cuaca masih cerah, tetapi ketika Atikoh datang, gerimis turun.

Saat memberikan sambutan, Atikoh menyampaikan rasa syukur bisa bertemu dengan masyarakat Manado. Didampingi istri Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Rita Tumuntuan, Atikoh menyapa masyarakat.

“Saya berterima kasih karena dari kemarin itu penerimaan teman-teman, saudara-saudara semua ini luar biasa sekali,” kata Atikoh.

Saat itu, gerimis turun, tetapi tidak membuat lautan massa membubarkan diri. Atikoh pun maju ke arah depan panggung untuk merasakan gerimis tersebut.

“(Hujan) enggak apa-apa sudah biasa. Kalau ibu-ibu, bapak-bapak di sini juga hujan-hujanan, saya juga seperti itu,” kata Atikoh.

Bukan hanya merasakan hujan, bagi Atikoh, dirinya juga tidak mau tinggal diam memenangkan Ganjar-Mahfud, seperti yang diperjuangkan pendukungnya.

“Kalau ibu-ibu dan bapak-bapak di Manado berjuang, saya juga harus berjuang. Saya harus juga merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Saya juga harus mendengarkan apa yang jadi aspirasi masyarakat. Itulah tujuan saya untuk turun berkeliling silaturahmi dengan seluruh masyarakat yang ada di Indonesia,” kata Atikoh disambut meriah lautan massa.

Atikoh menyampaikan bahwa Manado selalu ada di hatinya. Dia menganggap masyarakat Manado selalu menjaga heterogen tetapi tetap dalam bingkai kebersamaan.

“Selalu menjaga kebhinekaan. Selalu menjaga kekompakan yang ada di Indonesia,” kata Atikoh.

Pada kesempatan itu, hadir juga Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Sulut Rio Dondokambey. (*)

Awaluddin Awe