Lockdown di Lebanon Kacau Balau, Rakyat Protes di Jalan

  • Bagikan

Jakarta, Harian Indonesia ID – Tidak hanya di India, penguncian wilayah (lockdown) yang diterapkan Pemerintah Lebanon untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) juga berujung kekacauan. Ratusan orang di Beirut dan Tripoli, kota terbesar di utara Lebanon, menggelar aksi protes di jalan-jalan kota.

Sebuah video yang ditayangkan televisi lokal LBCI menunjukkan orang-orang bernyanyi sambil berbaris di jalanan. Para pengunjuk rasa menuntut bantuan keuangan dari pemerintah untuk menutupi biaya sewa dan lainnya.

Laporan lain menunjukkan banyak orang melanggar jam malam yang ditetapkan pukul 19.00 hinga pukul 05.00. Situasi ekonomi yang memburuk, membuat mereka tidak punya pilihan lain.

Seorang sopir taksi membakar mobilnya Minggu lalu sebagai protes terhadap denda yang dijatuhkan polisi. Penjual buah di Tripoli juga meneriaki pasukan keamanan yang berusaha menutup kiosnya.

Demonstrasi meletus saat warga merasa dikekang lockdown yang diberlakukan selama dua pekan untuk mengerem penularan Covid-19. Hingga Senin (30/3/2020), terdapat 446 kasus yang dikonfirmasi positif menurut Kementerian Kesehatan dengan 11 orang meninggal dunia.

Di Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon, 57 persen dari populasi diklasifikasikan sebagai “miskin” menurut sebuah studi UNDP 2015.

Pada Minggu malam, pengunjuk rasa mengunjungi lingkungan termiskin Tripoli, seperti Jabal Mohsen dan Al-Qobbeh. Mereka meneriakkan tuntutan agar pemerintah memberikan bantuan.

“Beri kami makan, jangan mengarantina kami,” teriak demonstran, dikutip dari Saudi Gazette, mengutip Al Arabiya, Selasa (31/3/2020). “Mati karena virus corona lebih baik daripada mati kelaparan,” bunyi lain tuntutan itu.

Gambar-gambar telah beredar di media sosial selama akhir pekan yang menunjukkan pasar tradisional Tripoli penuh sesak dengan orang-orang, meskipun pemerintah memerintahkan agar orang-orang tetap di dalam. Para pedagang bersikeras mengabaikan lockdown karena butuh makan.

SIMAK JUGA :  Said Didu : Tukang Tangkap Sudah Mengintai

Di pinggiran selatan Beirut, puluhan pria muda mengendarai sepeda motor dan memblokade jalan untuk menolak pembatasan gerakan yang ditetapkan hingga 12 April.

“Kami ingin makan, kami ingin hidup,” teriak mereka.

Kabinet Lebanon mengumumkan pada Kamis bahwa mereka menyetujui pinjaman 75 miliar lira kepada Dewan Bantuan Tinggi, sebuah badan bantuan, untuk memberikan bantuan makanan dan bantuan sosial kepada wilayah termiskin di negara itu. Kendati demikian, belum diputuskan bagaimana dana ini akan dialokasikan.

Sumber : CNN / AFP

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *