Ada Pejabat Daerah Hambat Pendistribusian APD, Doni Monardo: DPR ikut Kontrol

  • Bagikan

Jakarta, Harianindonesia.id ‐‐ Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengungkapkan beberapa pejabat daerah menghambat proses pendistribusian alat pelindung diri (APD) dalam penanganan virus corona (Covid-19). Pengiriman dilakukan dari Jakarta menggunakan pesawat TNI.

Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini, beberapa pejabat daerah itu membiarkan dan tidak mendistribusikan APD yang telah dikirimkan hingga berhari-hari.

“Pendistribusian APD, kalau tidak dibantu TNI, TNI tidak pinjamkan pesawatnya, mungkin kita akan kewalahan antar APD sampai ke rumah sakit. Itu pun setelah tiba di tempat dibiarkan saja oleh beberapa pejabat di daerah,” kata Doni dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI yang berlangsung secara virtual, Senin (6/4) seperti dikutip CNNIndonesia.com

Namun dia tidak menyebut daerah mana saja yang terhambat pendistribusian APD ini.

Dia melanjutkan, peristiwa itu diketahui pihaknya setelah mendapatkan informasi di penditribusian APD di salah satu daerah belum dilakukan lantaran belum mendapatkan petunjuk.

Padahal, menurut Doni, pengiriman APD dari Jakarta ke daerah tersebut sudah dilakukan empat hari sebelumnya.

Ia pun meminta pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR ikut melakukan pengawasan terhadap pejabat daerah terkait proses pendistribusian APD ini.

Menurutnya, pimpinan daerah seharusnya langsung menyalurkan APD yang telah dikirimkan pihaknya ke tengah masyarakat.

“Mohon berkenan ikut terlibat dan mengawal agar APD sampai di tangan para dokter,” kata Doni.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah mendistribusikan ribuan APD dan masker ke sejumlah daerah dalam upaya mendukung tenaga kesehatan untuk menangani virus corona.

Hal itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam keterangan pers di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (4/4).

“Kami sampaikan bahwa pada hari ini telah kita lakukan pendorongan logistik berupa APD dan masker,” ujar Yuri.

Yuri menambahkan jumlah APD yang dikirimkan per hari ini sebanyak 5-7 ribu. Sedangkan masker yang didistribusikan sebanyak 20-150 ribu.

SIMAK JUGA :  Tiga Truk Bermuatan Kayu Illegal, Diamankan Polres Katingan

Ia menjelaskan pendistribusian itu dilakukan dari Jakarta ke beberapa daerah seperti Batam, Tanjung Pinang, Medan, dan Banda Aceh. Lalu juga ke Balikpapan, Tarakan, Gorontalo, Manado dan Palu.

“Kemudian Pontianak, Palangkaraya dan Banjarmasin,” sambungnya.

Nilai APD sama Rudal

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo mengibaratkan alat pelindung diri (APD) seperti peluru kendali atau rudal pada saat pandemi virus corona (Covid-19).

Doni mengatakan APD sangat langka di dunia. Seluruh dunia, kata Doni, semua negara mengantre dan berebut untuk mendapatkan APD untuk kebutuhan dalam negeri mereka.

“Nilai APD hari ini kalau saya katakan seperti peluru kendali, betapa strategisnya. Tapi alhamdulillah sekali lagi, pada dua minggu yang lalu kita berhasil membatalkan ekspor sebanyak 205 ribu pieces ke Korean Selatan, ini berkat jasa teman-teman bea cukai,” kata Doni dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Kepala BNPB melalui siaran langsung di akun Youtube DPR RI, Senin (6/4).

Mengenai kelangkaan, Doni bercerita soal upaya Amerika Serikat menyelak antrean pembelian APD. Meski Negara Adidaya, AS tidak diperbolehkan menyelak antrean dan harus sama-sama menunggu seperti negara lain.

Meski begitu, Doni mengatakan Indonesia beruntung punya 20 perusahaan tekstil produsen APD. Sehingga Gugus Tugas akan mendorong para perusahaan ini untuk memproduksi APD untuk kebutuhan dalam negeri.

“Maka hari ini kami optimis. Setelah tim gabungan, para pakar, peneliti dari berbagai perguruan tinggi ke BNPB bersama tim Gugus Tugas, ada sebuah harapan baru, ada matahari baru, bahwa kita bisa produksi APD dengan bahan baku lokal,” ujarnya.

Mantan Pangdam Siliwangi itu bahkan menyebut Indonesia bisa membantu negara lain jika produksi APD massal telah berjalan.

Ketersediaan APD menjadi sorotan publik saat pandemi virus corona (Covid-19). Banyak potret tenaga medis di berbagai daerah yang terpaksa menggunakan kantong sampah, jas hujan, dan bahan lainnya sebagai APD.

(awe)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *