Pos Security Anjungan Sumbar di TMII Telat Dioperasikan karena Belum Serahterima

  • Bagikan

ASCHARI CAHYADITAMA

JAKARTA (Harianindonesia) – Anjungan Propinsi Sumbar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sampai saat ini belum mengoperasikan Pos Security karena masih belum serah terima dengan pihak rekanan.

Kepala Badan Penghubung Propinsi Sumbar di Jakarta, Aschari Cahyaditama, S.STP, M.Soc, SC, P.Hd menjelaskan bahwa keterlambatan serahterima Pos Security itu disebabkan lambatnya turun izin membangun dari PT Taman Wisata Candi (TWC) sebagai pengelola TMII.

Menurut Ary, menantu mantan Plt Walikota Padang Yos Arly Asir ini, pada saat akan membangun Pos Security pemerintah sedang persiapan pertemuan negara negara maju, G-20.

Para Kepala Negara G-20 direncanaka n akan mengunjungi Anjungan yang ada di TMII. Sebab itu PT TWC melakukan inventarisasi terhadap semua fasilitas anjungan, mana yang tidak cocok posisinya diminta TWC dibongkar atau diruntuhkan, termasuk tiga titik fasilitas di Anjungan Sumbar seperti kantin, tempat Souvenir, dan Toilet di depan Surau.

“PT TWC kemudian memberikan konsep revitalisasi yang sesuai dengan standard internasional. Namun kita memang telat melakukan revitalisasi, sehingga khusus WC disarankan memakai WC di dalam anjungan,” kata Ary, dalam keterangan tertulisnya kepada media di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Ditambahkannya, karena terlambat mendapatkan ijin pembangunan Pos Security maka secara otomatis pelaksanaan pengerjaannya pun terlambat, sekaligus memengaruhi jadual serahterima dengan rekanan.

“Sesuai dengan aturan lelang, maka Pos Security yang sudah siap dibangun tetapi belum serahterima, tentu belum bisa kami operasionalkan. Tetapi tugas pengamanan kawasan anjungan oleh petugas tetap berjalan sesuai SOP,” ujarnya.

Kendala serah terima Pos Security selain disebabkan lambat perolehan ijin, juga dikarenakan lambat dalam pengajuan berita acara dan rekanan tidak memiliki rekening Bank Nagari sebagai salah satu persyaratan rekanan mengerjakan aset Pemprop Sumbar.

“Akhirnya atasan mengambil keputusan menunda pembayaran sampai 2023. Pembayaran tertunda dianggap hutang, dan akan dibayarkan pada APBD Perubahan 2023 ini,” jelas Ary.

Ary memastikan tidak ada masalah lain dengan keterlambatan pengoperasian Pos Security Anjungan Sumbar di TMII, selain soal belum serahterima itu.

Lalu, terkait dengan keluhan WC di luar anjungan, Ary mengaku bahwa WC yang ada sebenarnya sudah akan dirubuhkan sesuai permintaan PT TWC dulu, namun belum sempat dibangun kembali karena belum tersedianya anggaran dari Pemprop Sumbar.

Seperti arahan dari PT TWC, Pengelola Anjungan Sumbar terpaksa untuk sementara waktu menggunakan WC di dalam anjungan Sumbar terlebih dahulu, sampai WC yang diluar bisa dibangun kembali.

Atas ketidak nyamanan fasilitas WC ini Ary meminta maaf kepada para pengunjung dan berharap memahami kondisi yang dihadapi pengelola Anjungan Sumbar di TMII.

“Penjelasan ini saya sampaikan sekaligus jawaban atas pemberitaan sebuah media yang menyoroti tentang Pos Security dan WC di Anjungan Sumbar, sehingga semua pihak bisa paham atas kondisi yang sebenarnya,” pungkas Ary mengakhiri. (*)

DMG

  • Bagikan
Exit mobile version