Kadis Ketahanan Pangan Kalteng Monitoring Kemandirian Benih Padi di Bartim

  • Bagikan

Tamiang Layang – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Ir. Riza Rahmadi, MM kunjungi Kabupaten Barito Timur (Bartim) melakukan pertemuan dengan Dinas Pertania dan Ketahanan Pangan Barito Timur, guna untuk monitoring kemandirian Benih Padi, pada musim tanam bulan April-September tahun 2023 yang akan datang.

Menurut Riza Rahmadi, beliau melihat di Barito Timur ini sudah bagus karena sudah ada mandiri benih 80 hektare, ucapnya setelah pertemuan, pada hari Selasa, (14/02/2023).

“Mandiri Benih tersebut merupakan program prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah”.

Lanjutnya, dengan penangkaran benih seluas 80 hektare di Kecamatan Pematang Karau dan Kecamatan Dusun Tengah Kabupaten Bartim diperkirakan menghasilkan 320 ton gabah, bisa untuk memenuhi kebutuhan benih 12.600 hektare lahan sawah yang ada.

“Dengan adanya itu, saya berharap mandiri benih yang kini berada di irigasi teknis cepat dilaksanakan, sualnya target kita musim tanam ASEP harus segera terealisasi, agar lahan seluas 12.600 hektare tersebut bisa selesai ditanami benih,” ungkap Riza.

Dan tidak kalah pentingnya, dinas pertanian bartim, memperhatikan varietas-varietas padi sebagai alternatif untuk dikembangkan, yaitu tentu padi yang disukai oleh masyarakat Kalimantan Tengah pada umumnya.

“Kata Riza, selera konsumsi masyarakat kita berasnya terbagi dua, ada yang suka beras PERA (Karau) dan ada pula yang suka beras PULEN. Sedangkan rata-rata yang ditanam para petani kita adalah beras PULEN seperti Inpari dan lainnya”.

Beras pulen mengandung sekitar 20 persen kadar amilopektin sehingga beras menjadi lemah dan lengket saat menjadi nasi. Sedangkan beras pera memiliki kandungan lebih dari 25 persen kadar amilosa sehingga nasi akan lebih keras ketika dimasak.

“Sedangkan beras jenis KARAU inilah jarang ada penggantinya, sehingga itu menyebabkannya menjadi penyumbang inflasi di Kalimantan Tengah”.

Dengan demikian, cobalah teman-teman di dinas pertanian setempat melihat peluang beras seperti IR42, karena beras IR42 tersebut teksturnya seperti beras PERA (Karau) yang disukai untuk memenuhi kebutuhan warung – warung dan rumah makan, pungkas Riza mengakhiri. (Snn).

  • Bagikan
Exit mobile version