Bank Investasi Uni Eropa Lirik Prospek Pinjaman untuk Sumbar

  • Bagikan

GUBERNUR Sumbar Mahyeldi sedang melakukan salaman dengan Kepala Regional Bank Investasi Eropa (EIB) Sunita Lukkhoo saat melakukan kunjungan ke kantor bank tersebut di Jakarta, Jumat (10/2). (Foto : kredit Yv)

JAKARTA (Harianindonesia id) : European Investment Bank (EIB), sebuah Bank Investasi asal Eropa yang melakukan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara dan Pasific, melirik potensi pinjaman lunak untuk Pemerintah Propinsi Sumatera Barat.

Kepala Regional EIB untuk Asia Pasific Sunita Lukkhoo, Jumat (10/2), mengundang secara khusus Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah ke markasnya di Menara Astra di kawasan Sudirman Jakarta.

“Habis ini saya akan singgah ke kantor EIB. Mereka menawarkan pinjaman investasi untuk Propinsi Sumbar. Jadi saya mau pelajari dulu,” kata Mahyeldi kepada Harianindonesia.id disela sela acara Coffe Morning bersama Ketua Umum Kadin Sumbar Ir Buchari Bachter MT di restoran Hotel Balairung Jakarta, Jumat pagi.

Menurut Mahyeldi, Bank Investasi Eropa ini memiliki standby dana sangat besar bahkan melebihi outstanding yang dimiliki oleh Bank Dunia.

Ada dua skema pinjaman yang disediakan oleh EIB kepada Propinsi Sumbar. Pertama, investasi untuk pembangunan yang berwawasan iklim. Kedua, pinjaman lunak untuk menyuntik modal Bank Nagari.

Menurut Mahyeldi, dana investasi yang ditawarkan EIB relatif menarik. Sebab memiliki tingkat bunga sangat rendah dibandingkan bank internasional lain, dan perbankan nasional.

Namun Mahyeldi membatasi bahwa pertemuan dirinya dengan representatif EIB di Jakarta baru bersifat penjajakan dari kedua belah pihak.

“Saya ingin melihat gambaran seperti skema investasi seperti apa yang mereka tawarkan ke kita dan mereka juga mempelajari profil Pemerintah Propinsi Sumbar. Nanti, jika kedua belah pihak perlu melanjutkan pembicaraan, baru akan dibahas model investasi yang akan dikerjasamakan,” papar Mahyeldi.

Baru di Indonesia

EIB adalah bank internasional baru membuka kantor perwakilan di Jakarta. Bank ini adalah bank investasi terbesar di Eropa. Saham bank pembangunan multirateral itu dipegang sepenuhnya oleh negara-negara Uni Eropa.

Meskipun berkedudukan di Eropa tetapi EIB telah hadir dalam pembiayaan proyek-proyek negara Asia Tenggara selama 25 tahun. Berbagai proyek infrastruktur prioritas negara Asia Tenggara telah mendapatkan suntikan dari EIB.

Sejak Februari tahun lalu, EIB telah memutuskan untuk membuka kantor perwakilan di Jakarta, Indonesia. Kantor representatif itu disiapkan untuk memfokuskan kegiatan pendanaan EIB di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

“Indonesia adalah negara prioritas bagi EIB. Dan oleh karenanya, komite manjamen telah menyetujui kantor perwakilan regional di kawasan Asia Tenggara-Pasifik (di Jakarta),” ujar Head of EIB Office in Jakarta, Sunita Lukkhoo, dalam media briefing EIB, Jumat (18/2/2022), seperti dikutip Kompas.com.

Potensi pembiayaan pada proyek-proyek pembangunan berkelanjutan yang menjadi prioritas pemerintah menjadi alasan utama EIB memilih Indonesia. Pasalnya, saat ini EIB tengah fokus meningkatkan portofolio pembiayaan berkelanjutannya.

“EIB ada di sini untuk mendukung aksi-aksi eksternal dan membantu untuk mengatasi isu perubahan iklim,” katanya.

Vice President of the EIB Gelsomina Vigliotti menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus menggarap proyek-proyek pembangunan berorientasi terhadap isu iklim. EIB menargetkan, pada 2025 pembiayaan ke sektor pembangunan berkelanjutan dapat mencapai 50 persen dari total portofolio pembiayaan.

“EIB ingin dilihat sebagai bank iklim,” katanya.

Untuk merealisasikan target tersebut, selain mengandalkan pembiayaan yang berasal dari internal, EIB siap untuk memobilisasi pendanaan dari negara-negara atau pemangku kepentingan terkait. Ini akan dilakukan dengan menawarkan keunggulan-keunggulan finansial yang disiapkan EIB.

“Dan pada 2030 kami berharap bisa memobilisasi sumber daya sampai 1 triliun euro untuk aksi iklim,” ucap Vigliotti. (*)

Editor : Awaluddin Awe

  • Bagikan
Exit mobile version