Mengenal Calon Ketua Umum DPP PKDP, Irwandi SH,MM,MH : PKDP Harus Naik Kelas jadi Ormas Nasional

  • Bagikan

IRWANDI,SH,MM,MH

JAKARTA (Harianindonesia.id) : (Mulai hari ini, Harianindonesia.id sebagai media fartner PKDP menurunkan profil dan visi Calon Ketua PKDP Indonesia periode 2023-2028. Berikut cuplikannya 🙂

MANTAN Walikota Jakarta Pusat ini, Irwandi, SH,MM,MH awalnya masuk dalam penjaringan Calon Ketua Umum DPP PKDP Indonesia periode 2022 – 2027.

Namun, putra asli Koto Marapak kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat, ini kemudian lebih memilih menjadi pendamping Ketua Umum DPP PKDP terpilih saja, jika diamanahkan.

Alasan anak Abdullah (alm) yang sudah merantau ke Jakarta sejak tahun 1950 ini, sangat masuk akal. Sebab dirinya baru masuk secara organisasi ke dalam wadah PKDP, meski dalam kiprah sehari hari sebagai pejabat dan mantan Wakil Walikota Jakarta pusat, dirinya sudah melakukan pembinaan terhadap warga Piaman yang ada di Jakarta.

Sebagai ilustrasi, salah satu pedagang nasi di kawasan Cikini, tempat saya ditraktir Irwandi makan malam bersama istri, adalah ‘bekingan’ Irwandi.

Rumah makan gaya emprengan di kawasan menteng bernama Lapau Jaya, yang berada di gang sebelah Restoran Garuda Cikini itu, dikenal oleh Satpol PP Jakarta Pusat sebagai binaan Irwandi.

“Sampai hari ini tidak berani Satpol PP mengusik Lapau Jaya. Adik adik Satpol PP setiap kali razia, jika melihat warung ini selalu berbisik, “Itu UKM binaan pak Wawako. Jangan diusik,” cerita Irwandi kepada Harianindonesia, Rabu (17/12/2022) sambil tertawa.

Selain itu, sebagai Ketua IKM DKI Jakarta, Irwandi menunjuk empat orang Piaman sebagai Ketua IKM Jakarta Barat, Timur, Utara dan Selatan.

Komitmen kePariaman Irwandi sejak menjadi pejabat di DKI Jakarta memang sudah tidak diragukan lagi. Saat dirinya menjabat Kadis Perindag Pemprop DKI Jakarta pada tahun 2015, Irwandi banyak melakukan pembinaan terhadap pedagang asal Pariaman dan Sumbar secara umum.

“Sebab itu, pak Gubernur lebih mengetahui saya sebagai satu satunya pejabat di DKI yang dekat dengan orang Minang, tetapi pada umumnya orang Piaman. Oleh sebab itu, jika ada urusan terkait Ormas orang awak, saya yang ditugasi pak Gubernur untuk menggarapnya,” papar Ketua Dewan Penasihat Kadin DKI Jakarta ini.

Irwandi sudah memulai memegang jabatan ASN di Pemprop DKI Jakarta sejak tahun 2002, awalnya menjabat sebagai Kasubag Tata Usaha Balai Metrologi Dinas Perindag.

Tahun 2007, Irwandi naik jabatan sebagai Kasi Pendaftaran di Dinas Perindag. Dua tahun setelah itu, pindah posisi menjadi Kasi Perdagangan luar negeri Subdin KUMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat.

Pada tahun 2011, Irwandi diangkat menjadi Kasi Usaha Menengah pada Bidang UMKM Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan. Satu bulan kemudian diangkat menjadi Kepala Bidang di Dinas Koperas, UKM dan Perdagangan.

Pada tahun 2012, Irwandi dipromosikan menjadi Kepala UPK PPUMKMP Pulo Gadung. Dan, dua tahun kemudian diangkat menjadi Sekretaris Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan DKI Jakarta.

Tepat pada tanggal 2 Juli 2015, Irwandi ditunjuk oleh Gubernur DKI Jakarta menjadi Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan.

Karir Irwandi terus melesat pada tahun 2019 menjadi Wakil Walikota Jakarta Pusat bersama Walikota Dhani Utama, sampai berakhir Nopember 2022 lalu.

Sebagai ‘orang dagang’, Irwandi tidak pernah pensiun dari kegiatan. Sampai hari ini dia masih dipercaya sebagai Ketua IKM DKI Jakarta dan pembina/penasihat di lima Ormas besar di DKI Jakarta.

PKDP jadi Ormas Nasional

Dalam pandangan Irwandi, PKDP adalah organisasi besar. Sebab memiliki infrastruktur organisasi sampai ke tingkat propinsi dan kabupaten kota se Indonesia. Selain juga memiliki warga yang secara kualitatif lebih unggul.

Namun, PKDP secara keorganisasian baru terlibat mengurus persoalan ke masyarakatan Piaman, belum muncul sebagai Ormas yang memberikan peran terhadap perkembangan nasional.

“Menurut hemat saya, PKDP ke depan harus memberikan kontribusi terhadap perkembangan nasional dengan melakukan komunikasi dengan elit yang lebih plural. Sehingga nama PKDP juga dikenal oleh ormas nasional lainnya,” ujar Irwandi.

Prasyarat ke arah itu, sebut Irwandi sudah sangat terbuka. Sebab komunitas orang Pariaman di Jakarta, misalnya, sudah berada pada puncak pergaulan nasional dan lintas profesi.

Persoalannya sekarang adalah, bagaimana menata komposisi kepengurusan DPP PKDP Indonesia menjadi lebih akrab dengan pergaulan nasional, meski tidak harus pula meninggalkan pergaulan tradisional yang sudah terbentuk lama.

“Poinnya adalah, PKDP harus masuk dalam aktifitas nasional. Misal, terjadi bencana alam, PKDP turun ke lapangan memberikan bantuan. Ada kegiatan ormas nasional, PKDP ikut serta. Bahkan, PKDP harus memberikan warna terhadap suksesi kepemimpinan nasional,” papar Irwandi.

Dilain pihak, secara internal PKDP juga harus berani menunjukan pembelaan terhadap warganya yang terkena tindak keadilan dimana dia merantau melalui peran lembaga hukum. Kemudian kompak menghadiri kegiatan pesta warga PKDP, serta peduli terhadap musibah yang menimpa warganya.

“Dalam konteks pergerakan saya sebagai orang lapangan di ormas, saya bersedia mewakafkan waktu saya membantu Ketua Umum DPP PKDP Indonesia ke depan, kalau memang dibutuhkan. Jika tidak, tidak apa apa, sebab secara pribadi saya juga sudah punya wadah untuk melakukan pembinaan warga kampung halaman di Jakarta,” pungkas pria bertubuh sedang kelahiran 1962 ini mengakhiri percakapan. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan
Exit mobile version