Tol Si Banceh Tuntas 68,7 Persen, 48 Perusahaan Lokal Support Adhi Karya

  • Bagikan

BANDA ACEH – Pekerjaan pembangunan Ruas Jalan Tol Sumatera paling ujung di pulau Andalas tersebut, Tol Sigli-Banda Aceh (Si Banceh) sampai April 2021 sudah selesai 68,7 persen. Dalam pekerjaan tol ini kontraktor utama melibatkan 48 perusahaan subkon lokal.

Asisten manager operasional Jalan Tol Si Banceh PT Hutama Karya, Denny Kusumanegara, menjelaskan pekerjaan pembangunan Tol Si Banceh dilakukan kontraktor utama PT Adhi Karya bersama sejumlah vendor nasional dan lokal.

Pekerjaan Tol Si Banceh terdiri enam seksi jalan tol dengan total panjang keseluruhan 74 kilometer, dimana dua ruas diantaranya sudah operasional yakni Indrapuri-Blangbintang dan Jhanto-Indrapuri.

Empat seksi tol si Banceh lainnya, kini masih dalam pekerjaan oleh PT Adhi Karya, sebagai Main Kontraktor. Keempat ruas Seksi Jalan Tol tersebut adalah, Seksi I Padang Tiji-Seulimeum (25 Km) kini sudah memasuki penyelesaian fisik 28,085 persen. Total lahan yang sudah dibebaskan mencapai 90,94 persen dan diprediksi selesai Desember 2022.

Selanjutnya, Seksi II Seumileum-Jhanto sepanjang 6 Km yang saat ini sudah selesai fisiknya 77,097 persen dan pembebasan lahannya sudah mencapai 98,10 persen. Seksi tol ini diharapkan selesai Agustus 2021 mendatang.

Berikutnya, Seksi V Blangbintang-Kutobaru dengan panjang 8 Km, kini sudah selesai fisiknya 45,185 persen dan progress lahan 79,50 persen. Seksi tol ini diprogres selesai September 2021 dengan pembebasan lahannya selesai pada April 2021.

Dan terakhir, Seksi VI Kutobaru-Baitussalam yang memiliki rute terpendek yakni 5 Km, kini pekerjaanya sudah selesai 64,040, persen dan progres lahannya 96,52 persen. Seksi ini dijadualkan selesai Agustus 2021.

Menurut Denny dengan kondisi pengerjaan jalan tol Sigli Banda Aceh ini, maka progres secara keseluruhannya secara fisik sudah mencapai 68, 7 persen dan pembebasan lahan sudah mencapai 94,042 persen.

Ruas tol Si Banceh ini merupakan penutup dari Ruas Utama Jalan Tol Sumatera yang secara keseluruhannya sepanjang 1.892 Km yang dimulai dari Lampung.

Ruas utama tol Sumatera tersebut adalah, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar 141 km, Terbanggi Besar – Pematang Panggang 112 km, Pematang Panggang – Kayu Agung 77 km, Pekanbaru – Dumai 132 km, Medan – Binjai 17 km, Kisaran – Indrapura 48 km, Binjai – Pangkalan Brandan 58 km, Betung – Tempino – Jambi 169 km, Jambi – Rengat 198 km, Rengat – Pekanbaru 207 km, Dumai –Sp.Sigambal–Rantau Prapat 181 km, Rantau Prapat – Kisaran 112 km, Pangkalan Brandan – Langsa 74 km, Langsa – Lhokseumawe 134 km dan Lhokseumawe – Sigli 157 km.

Ruas utama jalan tol Sumatera ini didukung oleh 13 feeder atau sayap atau sirip jalan tol sepanjang 927 Km yang terdiri dari : Seksi jalan tol Palembang – Sp. Indralaya 143 km, Kuala Tanjung Tb.Tinggi Parapat
121 km, Sp. Indralaya – Muara Enim
62 km, Pangkalan – Payakumbuh
64 km, Pekanbaru – Pangkalan 62 Km
Taba Penanjung – Bengkulu 18 Km
Muara Enim – Lahat – Lubuk Linggau 115 Km, Lubuk Linggau – Taba Penanjung 78 Km, Payakumbuh – Sicincin 72 Km, Sicincin – Padang 37 Km, Parapat–Tarutung-Sibolga 100 Km, Batu Ampar–M.Kuning–Hang Nadim 25 Km dan Palembang–Tanjung Api-Api 70 Km

Dari total jalan utama dan feeder tol Sumatera tersebut sepanjang 531 sudah beroperasi, sedang pekerjaan konstruksi
534 km, masih dalam rencana PPJT 574 km, backbone lanjutan 658 km
dan feeder Lanjutan
522 km.

Menurut Denny, pekerjaan ruas jalan tol si Banceh oleh PT Adi Karya dilakukan dengan sistim kontrak Contractor pre finance atau pekerjaan dibayar setelah proyek selesai semua.

Dengan sistim kontrak seperti ini, jelas Denny, Adhi Karya memiliki hak penuh melibatkan siapa saja sebagai subkon lokal dalam pekerjaan tol Si Banceh, asalkan pekerjaan tersebut dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan Hutama Karya sebagai owner jalan tol Sumatera.

AK LIBATKAN 48 MITRA LOKAL

Sementara itu, General manager superintendent PT Adhi Karya untuk proyek tol Sumatera di Sigli-Banda Aceh, Roni Kusumanegara, menjelaskan dalam pengerjaan jalan tol Si Banceh pihaknya menggandeng 48 perusahaan lokal di Banda Aceh.

Diantara ke 48 perusahaan lokal tersebut adalah PT. Lhoknga Beton, PT. Bintang Mandiri Aceh, PT. Abad Jaya, CV. Alfa Pratama, PT.Salina Bersama, CV. Mutuah Raya, CV. Thilal Alamar, PT. Rifki Utama.

“Pekerjaan yang kami berikan kepada perusahaan lokal tersebut, dua diantaranya adalah penyediaan Readymix dan pekerjaan tanah dan struktur,” jelas Roni.

Berdasarkan penilaian Adhi Karya, kontraktor utama pembangunan enam seksi jalan tol Si Banceh, keseluruhan hasil pekerjaan vendor lokal tersebut dapat memenuhi standar jalan tol.

Tetapi Roni secara spesifik menimpali kebijakan perseroan melibatkan 48 perusahaan lokal pada ruas tol Si Banceh tidak bisa disebut telah memuaskan perusahaan lokal di Aceh, sebab perseroan dalam merekrut mitra lokal tetap mengacu pada azas profesionalisme dan daya tahan mereka dalam menjalani pekerjaan bersama PT Adhi Karya. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan
Exit mobile version