Pemkab Solok Aktifkan Rumah Sakit dan Puskesmas Sebarkan Informasi Covid -19

  • Bagikan

Solok Sumbar, Harianindonesia.id – Sebagai langkah dalam mewaspadai penularan Covid-19 (virus corona baru) yang sudah masuk ke Indonesia, seluruh puskesmas dan SKPD dilingkungan pemerintah Kabupaten Solok untuk aktif memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan virus mematikan tersebut.

”Kita sudah banyak mendengar, bahwa virus tersebut sangat berbahaya, apalagi sudah masuk ke Indonesia, kita juga harus waspada, setidaknya mengingatkan masyarakat bagaimana tindakan pencegahan,” papar Sekertaris Daerah Kabupaten Solok, Aswirman saat rapat koordinasi pemerintah bersama Forkompinda dan unsur terkait dalam mengatasi penyebaran Covid-19(virus corona baru) di Ruang Solok Nan Indah, akhir pekan lalu.

Menurut Aswirman, selain dari elemen kesehatan, peran SKPD lain menjadi cukup penting agar sosialisasi bisa menjangkau masyarakat lebih luas, minimal dalam memberikan pengetahuan terkait virus tersebut, sebab dalam kondisi seperti ini yang informasi terkait penyebaran virus itu begitu masif baik di medsos maupun media arus besar, untuk itu perlu kewaspadaan bersama.

“Sekarang informasi terkait corona begitu masif, dan kami harap masyarakat jangan termakan hoaks yang ada di medsos, harus ditelusuri dulu oebenaran informasi, maka itu perlu dukungan semua pihak untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Maryetti Marwazi megimbau masyarakat kabupaten Solok agar tidak perlu khawatir dan cemas tentang penyebaran virus corona tersebut, tapi masyarakat juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan dini. Sebab, apapun jenis virus, secara teori tak akan mudah menular jika seseorang melakukan pola hidup sehat dan bersih.

Lebih lanjut, untuk siaga terhadap merebaknya virus tersebut, sesuai imbauan pemerintah pusat, pihaknya sudah mengkoordinasikan seluruh puskesmas di Kabupaten Solok untuk mensosialisasikan apa itu virus corona dan bagaimana pencegahannya. Apalagi, secara gejala sangat mirip dengan penyakit yang biasa diderita masyarakat umumnya.

“Puskesmas sudah siaga 24 jam untuk menerima laporan, dan hingga saat ini belum ada satupun laporan yang mengeluhkan sesuai ciri-ciri gejala virus itu, semoga tidak ada (masyarakat yang kena),” ujarnya.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Natsir Solok, juga ikut siaga mewasdai penyebaran virus tersebut. Direktur RSUD M Natsir, Solok, Basyir Busnia mengatakan, pihaknya siap melayani pasien dengan gejala yang dicurigai sebagai akibat virus corona. “Kami masih siaga, dan saya juga sudah imbau seluruh perawat, jika ada pasien dengan gejala tersebut, maka harus dilihat dulu riwayatnya, apakah dari luar negeri, sebab sesuai SOP itulah yang harus dilakukan,” katanya.

Kemudian, pihaknya juga melakukan sosialisasi di lingkup Rumah Sakit tentang bagaimana pecegahan awal virus teersebut, seperti selalu menjaga keehatan dan kebersihan tangan, terutama saat memegang hidung, mulut dan mata. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir selama 20 detik, serta hindari kontak dengan orang yang sakit infeksi saluran pernafasan, hindari menyentuh unggas atau hewan liar.

Lebih lanjut dikatakanya, jika ada ditemukan pasien dengan gejala corona, pihaknya akan langsung berkoordinasi dan membawa ke rumah sakit rujukan, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Ahmad Mochtar, Bukittinggi.

“Saat ini kami masih terus melakukan sosialisasi, dan kami harap masyarakat tetap tenang dan jangan termakan isu-isu hoaks dari medsos, kalau ragu, bertanya saja ke RSUD, kami juga sudah buka layanan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Nasripul Romika menyebut, secara nasional sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling dirugikan akibat virus corona, namun khusus di Kabupaten Solok, dampaknya belum begitu terasa sebab pariwisata Solok belum menjadi destinasi wisata mancanegara. Hanya saja, keberadaan kampung budaya dalam beberapa tahun terakhir memang kerap menjadi tujuan wisatawan mancanegara.

Kemudian terkait pengaruhnya terhadap pariwisata, Nasripul menegaskan untuk lingkup Kabupaten Solok khusus pariwisata pihaknya tidak terlalu gusar, sebab selama bandara membatasi penerbangan maka pengunjung pun otomatis akan di seleksi secara ketat, artinya jikapun ada turis yang berkunjung ke Kabupaten Solok pasti sudah diperiksa riwayat kesehatannya terlebih dahulu.

“Perlu diingat wisatawan yang berkunjung ke kampung budaya merupakan akademisi luar negeri yang menetap di Indonesia, itu tidak ada pengaruhnya sama sekali, tapi kami tetap menjalankan aturan yang ditetapkan pemerintah pusat,” tutupnya. (*)

Roni Natase
Awaluddin Awe

  • Bagikan
Exit mobile version