Pangkalan Dok Resahkan Warga, Lurah Diminta Tidak Abaikan Keluhan

  • Bagikan

TANJUNGBALAI, harianindonesia.id – Warga masyarakat di Jalan Jalak Lingkungan II Kelurahan Beting Kuala Kapias (BKK) Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai sangat merasa resah, akibat adanya pangkalan dok pembuatan kapal, yang diduga tanpa memiliki izin.

Salah seorang warga bernama Siti Aminah Sitorus mengatakan, pangkalan dok tersebut awalnya adalah tangkahan umum bagi warga dan sekarang di sulap menjadi pangkalan dok (rehab sandar kapal).

“Dulunya Jalan Jalak itu tangkahan pencucian bagi umum, bahkan 2 tahun lalu Pemerintah Tanjungbalai membangun jalan atas nama Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM Istiqomah)” papar Siti.

Namun saat ini, tangkahan tersebut sudah dialih fungsikan sebagai pangkalan dok bahkan orang yang mengaku pemilik dok makin merajalela mengoperasikan sandar rehab boat/kapal hingga kenyamanan warga sekitar terusik , terutama dengan suara mesin sinso yang sangat mengganggu.

“Hargai juga orang sebelah jangan mentang mentang pemilik tanah semaunya aja, suara mesin sinso itu sangat mengganggu, pangkalan itupun tidak resmi, kalau ada mana izin dari Pemerintah. Dulu pernah ada pengaduan pada Lurah, namun terkesan diabaikan. Harapan kita Lurah harus bijak dan arif untuk duduk bersama dalam menghadapi masalah ini” ungkap Siti

Sementara Wan Rahmad, salah seorang warga lainnya yang tinggal hanya berjarak 4 meter dari lokasi menyatakan bahwa dirinya dan keluarga menolak keras keberadaan pangkalan tersebut karena bisingnya suara mesin dari pangkalan itu. Selain itu juga dirinya juga takut terjadi erosi di sekitaran dinding rumahnya disebabkan kapal- kapal yang bersandar ke darat bisa mengikis tanah.

Wan Rahmad menyebutkan, pangkalan dok tersebut harus ditutup secara permanen dan harus dibuat Pemerintah setempat bangunan ke tempat lain, atau bangun turap dinding penahan tanah, agar mengantisipasi dinding rumah saya jangan longsor, bila terjadi ini tanggung jawab siapa, belum lagi ributnya suara mesin sinso, yang mengganggu setiap hari.

“Kami sekeluarga tidak setuju adanya pangkalan dok, maka tanggung jawab Lurah harus secepatnya di respon, bila di abaikan dinding rumah mulai retak” tambah Yusnita, istri dari Wan Rahmad.

Selang beberapa waktu kemudian, situasi menjadi agak memanas dikarenakan datang keluarga pemilik pangkalan dok yaitu Ade Riduan bersama kakaknya bernama Icah ke depan rumah Yusnita sambil menghardik dan mengeluarkan kata kata kotor.

“Kalau tak senang kau ada dok ini, adukan aja ke Jokowi atau Syahrial (Walikota Tanjungbalai) kami tak takut, jangan cari makan adik saya kau buat terhenti, hingga adu sana mengadu kemari” tantangnya. (Auda)

  • Bagikan
Exit mobile version