Gubernur Mahyeldi Bertemu Arsyad Rasyid, Apa Obrolannya Tentang Kadin Sumbar?

  • Bagikan

JAKARTA – Kisruh di tubuh Kadin Sumbar membawa pesan baru. Kali ini datang dari Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Ketum Kadin Indonesia Arsyad Rasyid. Keduanya bertemu pada Hari Jadi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Kabar mengenai pertemuan Mahyeldi dan Arsyad disampaikan Anggota Dewan Pertimbangan Kadin Sumbar Buchari Bachter melalui pesan WhatsApp, Selasa malam.

“Pesan sudah disampaikan,” tulis singkat Buchari Bachter yang juga Direktur Utama Hotel Balairung Padang menanggapi apa hasil pembicaraan Mahyeldi dan Arsyad.

Pertemuan kedua tokoh sentral dalam penyelesaian kasus internal Kadin Sumbar ini terlihat humanistik pada foto foto yang dikirim Buchari. Salah satu foto itu memperlihatkan, saat bertemu pertama Mahyeldi, Arsyad terlihat merunduk terlalu rendah pada saat bersalaman, sehingga terlihat Arsyad mencium tangan Mahyeldi. Padahal tidak.

Pada pose kedua, terlihat Mahyeldi dan Arsyad berpelukan hangat di Ballroom hotel yang sudah penuh sesak oleh para pengusaha Apindo dari seluruh Indonesia.

Pada pose ketiga, terlihat keduanya masih dalam posisi tangan saling menggenggam atau seperti salam komando, kemudian tertawa. Tapi tawa Mahyeldi seperti datar saja. Sepertinya Gubernur Sumbar ini memang pelit tertawa.

Namun pada saat foto selfie oleh Buchari Bachter, baru terlihat keduanya tartawa sumringah dan mengesankan bahwa keduanya seperti sudah sangat akrab sekali. Padahal itu adalah pertemuan pertama keduanya.

Rencana Bertemu, Molor

Sebelumnya Gubernur Mahyeldi sempat akan bertemu Arsyad guna membahas secara langsung soal ribut ribut tak menentu di Kadin Sumbar ini. Dalam bahasa Mahyeldi kepada Ketua Dewan Penasihat Kadin Sumbar Basril Djabar dalam satu kesempatan bahwa HIPMI jauh lebih mampu, siap dan bijaksana dalam mencarikan formula konflik internal, tanpa menganggu kenyamanan daerah.

Tetapi pertemuan yang diprakarsai Calon Ketua Umum Kadin Sumbar Buchari Bachter gagal karena akhir akhir ini Arsyad jauh lebih banyak waktunya di luar negeri.

Namun, Selasa kemarin, entah bagaimana ceritanya, tiba tiba saja Mahyeldi dan Arsyad bertemu di HUT APINDO ke 70 di Jakarta, dan sempat terekam kamera dengan aksi aksi di foto yang cukup mengecengangkan dan humanistik.

Buchari tidak banyak berbagi cerita tentang hasil pertemuan Mahyeldi dan Arsyad ini. Namun dalam satu chatnya di dalam grup Penyelamatan Kadin Sumbar Buchari menulis bahwa Musprop Kadin Sumbar akan digelar di Gedung pertemuan Propinsi Sumbar sekaligus sebagai bentuk rekonsiliasi internal Kadin Sumbar.

Sebenarnya, Kadindo melalui Waketum OKK Dr Eka Putra dalam satu surat resminya sudah memberikan formula penyelesaian masalah internal Kadin Sumbar dalam bentuk penyelenggaraan Musprop bersama antara Ramal Cs dan Aim Zein cs.

Tegas disebutkan di dalam surat itu supaya mengakomodir pihak Aim Cs. Namun dalam praktiknya, Ramal cs hanya mengakomodir lima orang dari pihak Aim Cs untuk masuk dalam kepanitiaan Musprop, dengan alasan bahwa hanya ke lima nama itu yang masuk dalam daftar kepengurusan Kadin Sumbar sekarang.

Mahyeldi sebelumnya juga sempat mengirim chat kepada Arsyad tentang pelaksanaan musprop di Bukittinggi 27 Juli 2022 yang dianggap cacat konstitusi. Sebab dilaksanakan tanpa melibatkan elemen yang ada di Kadin Sumbar seperti Wantim, Wanhat dan Wanhot.

Setelah itu, Kadindo membatalkan dan menunda pelaksanaan Musprop sampai 23 September 2022 serta sekaligus memperpanjang masa kepengurusan Ramal Saleh sampai 23 September 2022 pula. Padahal, menurut AD ART Kadindo, jika musprop gagal dilaksanakan setelah perpanjangan kepengurusan dua bulan setelah masa berakhirnya, maka Kadindo wajib mencaratekerkan Kadin tersebut.

Tetapi entah dimana salahnya dan apa sebabnya, Kadin Indonesia berani menabrak konstitusinya sendiri untuk perpanjangan kepengurusan Ramal cs. Ada berita bahwa hal ini dilakukan karena praktik balas jasa Arsyad kepada Ramal yang telah ikut berperan menyukseskan dirinya menjadi Ketum Kadin Indonesia di Munas Kendari lalu.

Gubernur Sempat Berkirim Surat

Kisruh di Kadin Sumbar sejak satu tahun terakhir sempat memancing sentimen positif gubernur. Sekitar Juli 2022 lalu Gubernur Mahyeldi sempat berkirim surat resmi kepada Ramal Saleh dan menembuskannya kepada Arsyad Rasyid sebagai Ketum Kadin Indonesia.

Inti surat sebagai balasan dari Surat Wantim, Wanhat dan Wanhot Kadin Sumbar itu, Mahyeldi meminta pelaksanaan Musprop dapat mengakomodir semua pihak yang berkepentingan. Supaya program kemitraan antara Kadin dan Pemprop Sumbar bisa berjalan nyaman dan menyenangkan.

Mahyeldi sempat menyampaikan keprihatinannya akan perjalanan Kadim Sumbar selama lima tahun terakhir yang terlibat konflik internal. “Kita tidak bisa bekerja karena Kadin ribut terus,” ujar Mahyeldi.

Kini, Mahyeldi benar benar sudah mengambil sikap tegas dan itu sudah disampaikannya kepada Arsyad bahwa Pemprop Sumbar butuh Kadin yang berwawasan kenyaman investasi dan bisnis. “Sebagai mitra, kami sudah butuh Kadin dengan proposal investasi yang dapat membantu dan memicu pertumbuhan daerah. Masak kalah sigap dengan HIPMI,” papar Mahyeldi saat bertemu Basril Djabar.

Buchari yakin setelah pertemuan Gubernur Mahyeldi dengan Arsyad ini semua kisruh di Kadin akan berakhir, termasuk mengakhiri isu bahwa ada pihak pihak yang menghalangi Ramal Saleh maju kedua kalinya. “Tidak ada yang menghalangi, tetapi lakukan Musprop secara benar. Masak Musprop dirancang untuk meloloskan Ramal sendiri menjadi calon. Hebat banget,” komentar Aim Zein, Ketua Tim Penyelemat Kadin Sumbar. (*)

DMP

  • Bagikan
Exit mobile version