Diskusi SATUPENA, Satrio Arismunandar: Literasi Digital Berdayakan Anak Muda Terlibat di Dunia Digital

  • Bagikan

JAKARTA –  Literasi digital akan memberdayakan anak muda untuk terlibat secara efektif dan bertanggung jawab di dunia digital. Hal itu dikatakan doktor filsafat dari Universitas Indonesia, Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar mengomentari dan memperkaya diskusi tentang tips menjadi anak muda tangguh di era digital.

Diskusi di Jakarta, Kamis malam, 13 Juli 2023 itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.

Tema diskusi yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan pembicara Milastri Muzakkar, Founder Kelas Anak Muda Tangguh. Diskusi 2 jam itu dipandu oleh Elza Peldi Taher.

Satrio Arismunandar menyatakan, anak muda saat ini tumbuh di era digital, di mana teknologi dan platform digital memainkan peran penting dalam kehidupan mereka.

Menurut Satrio, ada beberapa cara yang dilakukan kaum muda dalam menghadapi era digital. Pertama, adalah perlunya mereka menguasai literasi digital.

Anak muda beradaptasi dengan era digital dengan memperoleh keterampilan literasi digital. Mereka belajar menavigasi platform digital, menggunakan berbagai perangkat, dan mengakses informasi dan sumber daya secara online.

Selain itu, kata Satrio, platform media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial kaum muda. Mereka menggunakan platform seperti Facebook, Instagram, Snapchat, dan TikTok untuk terhubung dengan teman, berbagi pengalaman, dan mengekspresikan diri secara kreatif.

Kemudian, ada pembelajaran dan pendidikan online. Era digital telah mengubah pendidikan, dengan platform dan alat pembelajaran online menjadi semakin lazim.

“Kaum muda merangkul kursus online, buku teks digital, dan aplikasi pendidikan untuk melengkapi pembelajaran mereka dan memperluas pengetahuan mereka di luar ruang kelas tradisional,” tutur Satrio.

Era digital telah menciptakan peluang bagi kaum muda untuk mengejar usaha kewirausahaan secara online. Mereka membuat dan menjual produk, menawarkan layanan lepas, atau memonetisasi kehadiran online mereka melalui pembuatan konten, pemasaran influencer, atau platform e-niaga.

Yang juga penting, ada akses informasi dan penelitian. “Dengan internet di ujung jari mereka, kaum muda memiliki akses informasi yang tak tertandingi,” tambah Satrio.

Ditambahkan oleh Satrio, sementara era digital menghadirkan banyak peluang dan manfaat, ia juga hadir dengan tantangan seperti cyberbullying, informasi yang berlebihan, dan gangguan digital.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi kaum muda untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, literasi media, dan ketahanan digital untuk menavigasi lanskap digital secara aman dan efektif,” ujar Satrio. (K) ***

  • Bagikan
Exit mobile version