Camat dan Mahasiswa Temui KSOP Kelas II Ternate

  • Bagikan

Ternate, harianindonesia.id – Camat Kayoa Barat dan Mahasiswa Busua mengadakan pertemuan dengan KSOP Klas II Ternate, guna menindak lanjuti permasalahan kapal yang saat ini terjadi, Kapal Padaidi yang melayani masyarakat Pulau Guraici dan Kayoa Barat di kabarkan bermasaala dengan masyarakat Desa Busua. Pertemuan itu di gelar pada Senin (03/04/2021).

Kapal Padaidi yang awalnya memiliki rute Ternate, Pulau Guraici dan Kayoa Barat itu di kabarkan sudah hampir satu bulan tidak masuk di satu desa di kayoa Barat yaitu Desa Busua yang merupakan Kota Kecamatan Kayoa Barat, katanya pemilik Kapal Padaidi menerima laporan bahwa Pemdes Busua dan Mahasiswa menolak kedatangan kapal itu, karena di anggap tidak layak lagi ketika mengalami kerusakan dua kapal yang memiliki satu pemilik itu di awal Bulan Ramadhan kemarin.

Pemilik Kapal Hi Andi saat dalam pertemuan bersama dengan pihak KSOP tersebut, membenarkan bahwa dirinya telah mencabut rute Busua.

“Saya perintahkan agar kapal tidak boleh masuk ke Desa Busua, karena saya dapat laporan katanya Pemerintah Desa Busua bersama mahasiswa menolak kapal Padaidi karna dianggap sudah tidak layak lagi,” ujarnya.

“Bukan hanya itu saja saya juga khawatirkan keselamatan kapal dan ABK jangan sampai terjadi hal- hal yang tidak di inginkan,” tambahnya.

Sementara itu Camat Kayoa Barat Saldi Husen dalam pertemuan yang sama, menginginkan agar masaala ini secepatnya diselesaikan.

“Masaalah ini harus hari ini juga di selesaikan, saya minta kepada pemilik kapal agar kapal di rute tanggal 4 Mei ini harus sudah masuk di Desa Busua. Apabila kesempatan yang di berikan ini kapal masih belum masuk juga, maka ini adalah kesempatan terakhir untuk kapal Padaido masuk di Kayoa Barat,” tegasnya.

Kasi Lalulintas KSOP Ternate Junaidi, dengan tegas menyampaikan kepada pemilik kapal bahwa masalah seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi, apalagi tidak mau di kritik oleh masyarakat.

“kita yang punya jasa angkutan harus siap di kritik dan jadikan itu sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

“Junaidi juga mengatakan kapal saat beroperasi sudah harus masuk di Desa Busua, apalagi saat ini juga mendekati momentum lebaran tentunya akan terjadi lonjakan penumpang, untuk itu hari ini saya rasa suda selesai permasalahan ini,” tukasnya

Ditambahkan Junaidi, “saya minta kepada semua pihak terutama Pemerintah Kecamatan, Pemdes, Mahasiswa dan Pemilik Kapal agar saling mendukung demi untuk kesejatraan masyarakat kita,” tutupnya. (FN)

  • Bagikan
Exit mobile version