Soal Virus Corona, Menkes Bantah Anies Baswedan

  • Bagikan
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan bersiap menyampaikan keterangan pers di DPP PKS, Jakarta, Rabu (15/2). Menurut hasil hitung cepat internal Pilkada DKI Jakarta tim pemenangan Anies-Sandi, pasangan nomor urut nomor dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat meraih 42,3 persen, pasangan nomor urut dua Anies Baswedan-Sandiaga Uno meraih 39,6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni meraih 16.8 persen. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/17.

Anies Baswedan

Jakarta, Harian Indonesia ID – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Terawan Agus Putranto menyebut, pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kurang tepat.

Sebelumnya, Anies menyebut bahwa di Jakarta ada beberapa orang yang tengah dicurigai mengidap penyakit corona.

“Selama satu bulan lebih, di DKI ini ada 115 orang yang ada pemantauan, dan 32 pasien yang dalam pengawasan. Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan “ kata Anies di Jakarta kemarin.

Pernyataan tersebut dibantah oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto pada saat memberikan keterangan pers di Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka.

“Jadi, kurang tepat pernyataan itu. Karena hasil semua PCR sampai detik ini semua negatif. Kalau negatif artinya apa? Memang ndak ada,“ ujar Terawan saat memberikan keterangan pers kepada media, Minggu (1/3/2020) seperti dikutip dari Kompas TV.

DKI Bikin Tim Corona

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, angkat bicara soal virus corona atau COVID-19.

Dia mengatakan, terdapat 115 orang di Jakarta yang dipantau kesehatannya terkait dugaan terpapar COVID-19.

Sementara, kata dia, 32 orang di Jakarta sedang dalam pengawasan perihal dugaan terpapar COVID-19.

“Sampai saat ini, selama satu bulan lebih, di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan,” kata Anies, saat diwawancarai awak media, setelah perayaan HUT ke-101 Damkar, di Jakarta Pusat, Minggu pagi (1/3/2020).

Dia melanjutkan, orang-orang yang diduga terpapar COVID-19 ini telah sesuai dengan kriteria yang dirujuk Kementerian Kesehatan RI.

Karenanya, Anies menyebut Instruksi Gubernur (Ingub) soal COVID-19 sebagai bentuk menanggapi virus tersebut.

“Kami sudah menyiapkan dan mengeluarkan instruksi gubernur untuk menyikapi corona virus yang terjadi di luar indonesia,” jelas dia.

“Karena dalam beberapa hari ini, ada lebih dari sepuluh negara yang mengumumkan kasus corona virus pertama di negara mereka,” sambungnya.

Dua dari sepuluh negara tersebut, kata Anies, yaitu Selandia Baru dan Nigeria.

“Instruksi gubernur bagian dari kewaspadaan dan persiapan kita jika terjadi kasus corona virus di Jakarta,” tambahnya.

Kendati begitu, dia menyebut COVID-19 ini merupakan virus yang mematikan.

“COVID-19 ini sesuatu yang harus kita antisipasi secara serius,” tutup dia.

Bentuk Tim

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga membentuk tim khusus guna menangani virus corona atau COVID-19.

“Saat ini kami sedang dalam proses pembentukan tim tanggap COVID-19,” kata Anies Baswedan.

Tim khusus besutan Pemprov DKI ini, lanjutnya, akan dipimpin Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda DKI Jakarta, Catur Laswanto.

“Tim ini diketuai Asisten Kesra, nantinya akan menjadi pusat kendali untuk pemantauan, pencegahan, dan penanggulangan COVID-19,” beber Anies.

Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI.

Begitu juga dengan instansi pemerintahan lainnya.

“Kita juga melibatkan stakeholder lain di Jakarta untuk mengantisipasi pontensi wabah COVID-19,” ucap dia.

Anies Baswedan menyebut, hal ini dilakukan secara cepat lantaran Jakarta merupakan pintu gerbang Indonesia kedatangan orang asing.

“Kami bergerak cepat antisipasi, karena Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia kedatangan orang interaksi dunia internasional, porsi terbesarnya ada di Jakarta,” jelas dia.

Sumber: Kompas TV/Tribun Jakarta

  • Bagikan
Exit mobile version