Safari Politik Siti Atikoh di Jawa Timur, dari Ziarah Ke Makam Bung Karno di Blitar Sampai Kawal Money Politik

  • Bagikan

Momen Siti Atikoh Ganjar saat berziarah ke Makam Presiden Soekarno di Blitar. Saat berziarah, Atikoh disambut hujan yang lumayan. (Foto : TPNGM)

 

Blitar – HARIANINDONESIA.ID :

Calon Ibu Negara, Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti melakukan ziarah ke makam Presiden Pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Jumat (26/1/2024).

Ziarah itu dilakukannya sebagai bagian dari kegiatan Safari Politik ke Provinsi Jawa Timur yang dilakukan sejak tiga hari lalu.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Atikoh Ganjar yang tampak mengenakan kemeja hitam serta kerudung merah mendatangi makam Bung Karno sekira pukul 16.00 WIB. Baru sekitar 15 menit disitu, tiba-tiba hukan turun mengguyur area makam Bung Karno.

Dalam kondisi hujan itu, Atikoh melangkahkan kakinya menuju makam Bung Karno. Di pintu masuk makam, dia telah disambut oleh pengurus PDIP serta relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang ingin ikut berziarah bersama.

Sebelum berziarah, Atikoh juga menyempatkan diri untuk menunaikan salat ashar terlebih dahulu. Salat dilakukannya di mushola dekat makam.

Usai sholat, Atikoh melanjutkan langkahnya menuju makam Bung Karno. Di sana, dia langsung disambut oleh salah seorang pengurus makam.

Atikoh bersama rombongan pun mengambil posisi duduk di sisi makam Bung Karno.

Perwakilan pengurus makam, Juni Purnomo pun menyampaikan selamat datang kepada Atikoh dan rombongan. Dia kemudian memimpin pembacaan doa. Surat Al-Fatihah, dzikir serta pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran dilakukam.

Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini tampak khusyuk memanjatkan doa serta membacakan ayat-ayat suci Al-Quran di samping makam Bung Karno.

Lantunan sholawat dan dzikir pun terdengar di makam Bung Karno.

Selepas memanjatkan doa selama kurang lebih 15 menit, Atikoh kemudian mulai menebar bunga. Ia terlihat menyusun bunga dengan rapih di makam Bung Karno.

Selanjutnya, Atikoh juga menaburkan bunga di pusara Ayah Bung Karno, Raden Soekemi Sosrodihardjo, dan Ibu Bung Karno Idayu Nyoman Ray.

Saat berziarah itu, Atikoh juga sempat bertemu dengan rombongan para sepuh dari Jawa Tengah yang sama-sama ingin berziarah ke makam Bung Karno. Para bapak dan ibu yang sudah lanjut usia itu juga menyempatkan waktu untuk berfoto bersama dengan Atikoh.

Safari Politik di Jawa Timur

Sebagai informasi, kegiatan ziarah ke Makam Bung Karno ini merupakan rangkaian kegiatan Atikoh Ganjar bersafari politik ke-VII di Provinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, Atikoh juga menghadiri dialog bersama milenial dan Gen Z di halaman depan Makam Bung Karno. Di mana, ratusan anak muda di wilayah Blitar turut hadir dalam acara dialog bersama Atikoh tersebut.

 

Dalam kesempatan ini, Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, menyatakan Pemerintahan harus hadir secara nyata bagi anak-anak muda dengan memastikan lapangan pekerjaan yang terbuka dan tersedia.

“Bagaimana ketersediaan lapangan pekerjaan, kalau adek-adek ini sudah lulus kuliah, kalau sudah menempuh pendidikan,” kata

Selanjutnya, Atikoh menyatakan Pemerintah juga harus memastikan hadir mendukung anak-anak muda dengan akses pendidikan yang layak. Maka pemerintah harus hadir, dengan memfokuskan perihal pembiayaan.

“Jadi di sini perlu sekali kehadiran dari negara agar mereka tetap bisa mencapai pendidikan tinggi. Orang tua yang tidak mampu sehingga perlu difasilitasi oleh negara. Inilah salah satu program Ganjar-Mahfud, salah satu program yang akan menjadi program unggulan diantara 21 lainnya,” kata Atikoh.

Di sisi lain, dia juga mengingatkan anak muda akan bahaya narkoba. Harapannya, ini bisa terus digalakkan agar semua bisa paham akan bahaya barang haram tersebut.

Secara khusus, Atikoh menilai pencegahan narkoba paling efektif justru harus dilakukan oleh anak muda sendiri. Sebab cara berkomunikasi antara para anak muda justru bisa lebih bisa diterima oleh anak-anak muda itu sendiri.

“Harapannya nanti anti narkoba terus digalakkan adik-adik. Karena kalau yang meng-influence adalah tekan-teman sebaya, itu lebih masuk. Bahasanya menggunakan bahasa anak muda, bukan menggunakan bahasa orang tua. Kalau orang tua biasanya sok tahu, menggurui, sama anak-anak muda kurang nyambung. Kalau pemberitahuannya dari anak-anak sebaya, mereka akan bisa menerima,” ungkap Atikoh.

Selain itu, dia berpesan agar anak muda terus menggaungkan semangat nasionalisme. Hal ini agar kebhinekaan Indonesia tetap terjaga.

“Itu kenapa pekik “merdeka”, “salam Pancasila”, itu bukan hanya sekadar omongan, tapi kita juga diingatkan bahwa nasionalisme juga penting sekali. Sehingga tidak ada masalah intoleransi, kebhinekaannya terjaga, kegotongroyongannya juga seperti itu. Kita semua bisa mejaga hubungan baik dengan sesama,” pungkasnya.

Tanam Bawang Bersama Petani Probolinggo

Siti Atikoh Supriyanti juga turun langsung ke sawah dalam rangka menanam bawang bersama petani di Dusun Wonosalam, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/1).

Cucu dari KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran itu tampak cekatan membantu para petani menanam bawang merah di sawah.

Suasana panas terik di lokasi tak menyurutkan semangat Atikoh dan para petani untuk tetap menanam bawang.

Atikoh tampil mengenakan jilbab merah dipadu dengan kemeja hitam bertuliskan “Sat-set” jargon khas Ganjar-Mahfud yang terus digaungkan selama Pilpres 2024.

Satu-persatu bibit bawang merah hasil penyemaian ditanam Atikoh ke dalam tanah.

Proses tanam bawang merah ini juga diiringi dengan harapan petani agar hasil panen mereka bisa melimpah ruah.

“Semoga panennya bagus, bawangnya bagus,” teriak salah seorang petani.

Kemudian petani lainnya merespons dengan ucapan “Ganjar-Mahfud”.

“Menang, menang, menang,” sahut petani lainnya.

Seusai menanam bawang, Atikoh yang merupakan lulusan Fakultas Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, mengungkapkan keluhan para petani.

“Mereka mengeluhkannya dari sisi pupuk. Kemudian fluktuasi harga ketika panen raya,” kata Atikoh kepada wartawan.

Salah satu kendala terbesar yang dihadapi para petani, kata Atikoh, adalah sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal, pupuk jadi komponen penting keberhasilan petani bawang saat panen raya.

Oleh karena itu, lanjut Atikoh, Ganjar-Mahfud terus menggaungkan program KTP Sakti (Satu Kartu Terpadu Indonesia) yang akan memadukan data penduduk. Sehingga program kerakyatan, seperti Bansos, jaminan kesehatan, hingga penyaluran pupuk merata dan tepat sasaran.

“Harapannya nanti ke depan benar–benar dari soal mekanisme untuk pemberian pupuk bersubsidi benar-benar bisa tepat sasaran dan jumlahnya juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani-petani kita,” kata Atikoh.

Pedagang Keluhkan Harga Kedelai

Siti Atikoh Suprianti, berkesempatan pula mendengarkan curhatan dari pedagang tempe soal ketidakstabilan harga kedelai yang menyebabkan stok tempe berkurang dan membuat harganya naik.

Momen itu terjadi ketika Siti Atikoh blusukan di Pasar Baru Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/1/2024). Atikoh tiba di lokasi sekitar pukul 07.20 WIB, langsung disambut simpatisan dan warga yang mengenalinya.

Atikoh tampak didampingi Wasekjen DPP PDI Perjuangan Sadarestuwati, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari, Ketua DPC PDI Perjuangan Probolinggo Nasution, serta sejumlah caleg dari partai-partai pengusung.

“Harga tempenya stabil Bu, karena harga kedelai juga stabil. Tapi kalau harganya lagi turun itu isinya (kualitas) kurang. Kalau harga kedelai naik, tempenya naik juga sekitar Rp15 ribu per-papan,” kata pedagang bernama Rofik.

Kepada Atikoh, Rofik berpesan agar stabilitas harga kedelai bisa terjaga. Sehingga tidak terjadi penurunan kualitas tempe ketika harga kedelai turun.

“Karena memang kita kan masih banyak tergantung pada kedelai untuk olahan dari tempe sama tahu. Sehingga harapannya ke depan bisa tercipta kedaulatan kedelai,” jelas Rofik.

Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih di Pasar Baru Probolinggo saat ini berkisar Rp30 ribu-Rp35 ribu. Harga tersebut bagi konsumen, terbilang cukup tinggi harganya di daerah penghasil bawang itu.

Mengenakan kemeja hitam bertuliskan jargon ‘Sat-Set’ di punggungnya dan kerudung merah, Atikoh menanggapi keluh kesah para pedagang.

Menurut Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM itu, kedelai menjadi salah satu komoditas penting karena memiliki kandungan gizi yang melimpah. Masyarakat Indonesia secara umum juga mengkonsumsi olahan kedelai seperti tempe dan tahu.

“Tiap hari masyarakat di Indonesia kan makan tempe, ya, dan ini sudah terbukti secara ilmiah, secara akademis benar-benar superfood. Di mana proteinnya sangat tinggi, lengkap, asam aminonya lengkap sehingga jangan sampai karena ketersediaan bahan bakunya lemah nanti diklaim sama luar negeri jadi produk mereka,” katanya.

Atikoh mengatakan, terkait keluhan-keluhan di pasar itu Ganjar-Mahfud berkomitmen mengembalikan fungsi Bulog untuk stabilitas pangan Tanah Air sebagai upayanya.

“Lebih mengefektifkan Bulog, koperasi, sehingga dari petani itu langsung ke koperasi, ke Bulog dan tidak terlalu banyak rentetannya. Kalau pun ada paling ke pedagang besar dulu, terus nanti titiknya dua atau tiga jangan sampai sembilan seperti sekarang sehingga ketika sampai di konsumen pasti harganya cukup tinggi,” tandas Atikoh.

Selama di pasar, Atikoh banyak memborong dagangan para pedagang setempat, mulai jajanan pasar, daging ayam, tempe-tahu, telur, sayur-sayuran, bawang merah, bawang putih, jahe, daun bawang, sereh dan lainnya untuk di bawa pulang ataupun dibagikan ke warga.

Money Politik dan Intimidasi

Siti Atikoh Supriyanti juga mengajak masyarakat melaporkan segala tindak kecurangan Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Atikoh dalam dialognya bersama ratusan milenial, perempuan dan relawan di Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Jumat (26/1).

“Jangan lupa apabila ada intimidasi, ada permainan money politic, atau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan, agar dilaporkan,” ujar Atikoh.

Cucu dari KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran itu mengatakan, dengan melaporkan kecurangan-kecurangan, maka Pemilu akan semakin terjaga marwahnya.

“Karena inilah cara kita untuk menjaga marwah pemilu yang jujur adil; yang LUBER yakni langsung umum bebas rahasia, dan JURDIL jujur adil,” kata Atikoh.

Dengan bersama menjaga marwah Pemilu, lanjut Atikoh, maka pesta demokrasi 5 tahunan akan melahirkan pemimpin yang benar-benar memperhatikan rakyatnya. Artinya, pemilu bukan mengedepankan kepentingan segelintir orang saja.

“Sehingga program-programnya itu benar-benar bisa berpihak kepada masyarakat Indonesia,” kata Atikoh.

Lebih lanjut Atikoh mengajak semua masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

“Kenapa? Karena inilah saatnya kita semua memberikan hak pilih untuk 5 tahun ke depan bangsa dan negara ini mau dibawa ke mana,” pungkasnya. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan
Exit mobile version