Keluarga Madura Bershalawat dan Istigosah, Doakan Mahfud jadi Khalifah Pemimpin Indonesia

  • Bagikan

Keluarga Besar Madura melakukan shalawat dan istiqosah mendoakan Mahfud MD menjadi Khalifah Pemimpin Indonesia di GOR Ahmad Yani, Sumenep, Sabtu (18/11). Doa ini terkait dengan majunya putera kebanggaan Madura ini menjadi Cawapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. (Foto : MC-TPNGM)

JAWA TIMUR, Harianindonesia.id –

Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) menggelar Shalawat dan Istiqosah menyambut kepulangan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang pulang ke kampung halamannya di Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023).

Aksi warga Madura menjemput kepulangan Mahfud Md ke kampung halaman, Sabtu (18/11). (Foto : MC-TPNGM)

Shalawat dan Istiqosah untuk mendoakan putera terbaik Madura itu menjadi Khalifah Pemimpin Indonesia.

Khalifah adalah gelar yang diberikan untuk penerus Nabi Muhammad dalam kepemimpinan umat Islam. Khalifah adalah sistem pemerintahan yang populer diterapkan pada masa awal kejayaan Islam setelah wafatnya nabi Muhammad SAW.

Kata khalifah berasal dari Bahasa Arab yaitu khalf yang memiliki artin menggantikan, dan kata khalaf yang bermakna orang yang datang kemudian, sebagai lawan dari kata salaf atau orang yang terdahulu.

Secara umum, khalifah adalah manusia sebagai khalifah di muka bumi. Di mana Allah menyebut Nabi Adam sebagai seorang khalifah yang diturunkan, seperti dijelaskan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 30.

Shalawat dan Istiqosah IKAMA dilakukan di Lapangan Ikatan Keluara Madura (IKAMA), Morkepek, Bangkalan, dihadiri tokoh-tokoh Madura dan ulama. Pada kesempatan itu warga juga membawa 100 tumpeng, sebagai simbol syukuran karena ada putera daerah berlaga di pentas nasional.

Pada saat itu pulalah para tokoh mendoakan agar Prof Mahfud Md menjadi Kalifah Pemimpinan Indonesia atau kalau dibahasa Indonesiakan menjadi pemimpin nasional.

Diantara ulama yang mendoakan Mahfud Md adalah KH. Muqtafi Aschal, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sirrul Cholil yang merupakan cicit dari Syaikhona Cholil Bangkala

“Beliau (Mahfud Md) adalah putra asli Madura. Kita doakan menjadi pemimpin nasional, wakil khalifah Allah mewakili rakyat Madura dan Indonesia,” ungkap KH. Muqtafi dalam sambutannya.

Takkan jadi Ban Serep

Sementara itu, Ketua Umum DPP IKAMA Haji Rawi pada kesempatan sama mengatakan bahwa Mahfud sebagai putera terbaik Madura, akan didukung penuh orang Madura.

Haji Rawi memastikan, Mahfud jika terpilih, tak akan jadi ban serep. Mahfud akan terus berkontribusi khususnya di sektor penegakan hukum.

“Apalagi beliau tidak pernah sabar menghadapi kemungkaran. Meski jadi Wakil, saya yakin beliau tak akan diam melihat kemungkaran. Karena sifat tabligh, sidik, amanah, fathonah, ada di diri beliau,” ungkapnya.

Relawan IKAMA Nasional Haji Zaini juga berdoa agar cita-cita Mahfud tercapai. “Ini putera terbaik Madura. Insyallah kita semua di Pilpres 2024, sepakat akan memilih tretan dhibik, settong dareh, wajib memilih Pak Mahfud. Seluruh warga Madura, sukseskan putera terbaik Madura ini menjadi Wapres 2024-2029,” pekiknya.

Mahfud sendiri sebelum memberi sambutan, mengajak ribuan warga Madura bershalawat, shalawat Jibril. Massa yang hadir ikut bersenandung.

Saat menyampaikan sambutan Mahfud berjanji akan tetap tegas jika mendapat amanah.

“Saya akan tetap tegas. Kalau melihat kemungkaran, dobrak. Selama dapat kekuasaan dan wewenang, saya tak akan berubah untuk menegakkan hukum dan keadilan,” kata dia.

Mahfud juga mengajak warga Madura menjaga persaudaraan. Jangan hanya karena Pilpres 2024, terjadi perpecahan. Dia yakin, Pemilu 2024 akan berjalan damai dan bermartabat. “Mudah-mudahan Indonesia dapat pemimpin terbaik,” harapnya.

Kepulangan Mahfud ke kampung halaman kali ini, merupakan pertama setelah ditetapkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Karena itu pula, sambutan warga Madura terhadap Mahfud penuh suka cita. Seperti dilaporkan, ribuan warga dari berbagai kabupaten di Pulau Garam ini, dari mulai Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep, berkumpul di ujung Jembatan Suramadu Surabaya untuk menjemput Sang Putra Daerah yang memang sejak dulu menjadi kebanggaan mereka.

Warga yang sebagian besar adalah anak muda, santri, pemuka agama, dan tokoh masyarakat ini seakan ingin menunjukkan, mereka bersatu untuk menyambut kepulangan Mahfud ke tanah leluhurnya.

Ratusan anak muda yang dengan menggunakan motor vespa menyambut Mahfud di titik awal memasuki Madura yaitu di ujung Jembatan Suramadu, sekitar pukul 07.30. Mereka mengawalnya memasuki jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura.

Selain vespa, ada pula kapal nelayan di sisi jembatan, mengawal putra asli daerah ini.

Di ujung kaki jembatan di wilayah Madura, ribuan warga sudah berkumpul menyambut tokoh kebanggaan mereka. Ribuan warga meneriakkan yel-yel Ganjar Mahfud dan bershalawat.

Mahfud yang berada di mobilnya, lantas menyapa para pendukungnya yang mengacungkan salam tiga jari. Mahfud pun membalasnya dengan mengacungkan salam tiga jari, bershalawat, dan meneriakkan salam demokrasi.

Agenda kunjungan Mahfud kali ini memang tergolong istimewa. Karena berlangsung sehari penuh. Usai penjemputan yang epik di Jembatan Suramadu, Mahfud menghadiri acara Istigosah di Lapangan IKAMA, Morkepek, Bangkalan dan menuju Posko Pemenanga IKAMA untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pentolan dan tokoh Madura.

Setelah dari Bangkalan, Mahfud melakukan perjalanan menuju Pamekasan.

Mahfud dan keluarga berziarah ke makam ayahandanya. Usai berziarah, Mahfud menuju Pondok Pesantren Annuqayah untuk melakukan serangkaian kegiatan dan berlanjut ke Ponpes Al-Amin.

Agenda terakhir, Mahfud menuju ke Pendopo Kabupaten Sumenep untuk melakukan Istighosah Kebangsaan di GOR A. Yani Sumenep. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan
Exit mobile version