Ganjar: Rakyat Tak Takut Diintimidasi, Mereka Melawan dalam Diam dan Bergerak dalam Senyap

  • Bagikan

Calon Presiden RI Ganjar Pranowo memaparkan kondisi mentalitas masyarakat pada peringatan HUT PDIP ke 51 di Markas PDIP Lenteng Agung, Rabu (101/2024). Ganjar menyebut masyarakat tidak takut intimidasi, mereka melawan dalam diam dan senyap. (Foto : TPNGM)

Jakarta, HARIANINDONESIA.ID – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan bahwa rakyat tidak takut diintimidasi dan melawan dalam diam, serta bergerak dalam senyap.

Pernyataan tersebut ditegaskan Ganjar saat berpidato pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI Perjuangan yang berlangsung di Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini dengan tegas menyebut, bahwa rakyat tidak takut diintimidasi dan melawan dengan cara diam.

“Itulah mengapa mereka ketika diintimidasi melawan dengan cara diam, karena mereka sembunyikan keberanian itu di dalam hatinya. Dan mereka sampaikan, oke silakan Anda tekan, silakan Anda paksa, kami inggih-inggih saja…tapi keputusan kami akan ada di TPS,” tegas Ganjar.

Dia mengungkapkan bahwa perlawanan di tingkat akar rumput secara diam-diam itu dirasakan setiap kali bertemu dengan rakyat, seperti saat berkampanye di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Banjarnegara.

“Itu sebuah respons konkret yang mereka berikan. Maaf kami sudah mengerti apa yang terjadi hari ini, dan kami mulai berani bersikap untuk menunjukkan secara visual kepada publik, dan itu ditunjukkan. Inilah bonding kita kepada rakyat,” lanjut Ganjar.

Ganjar menambahkan, bahwa pemilu adalah sebuah harapan terhadap perubahan dan PDI Perjuangan menjadi harapan untuk memperjuangkan wong cilik dan nasib marhaen, agar kemenangan itu diartikan untuk mewujudkan harapan rakyat.

Ganjar menjelaskan bahwa suasana kebatinan seperti itu dirasakannya saat berkeliling dan bertemu masyarakat. Ganjar juga menyoroti perjuangan masyarakat yang bergerak dalam diam, tetapi sebenarnya sedang melawan.

“Mereka bergerak dalam senyap, mereka bergerak dalam diam, tapi sebenarnya mereka sedang melawan,” tutur Ganjar.

Ganjar memberikan contoh sejumlah insiden di Boyolali, Banyumas hingga Banjarnegara. Ganjar menekankan bahwa rakyat memahami bahwa pemilu menjadi simbol harapan akan adanya perubahan.

“Dari apa yang selalu diperintahkan kepada kita semuanya untuk selalu mendengarkan, merasakan, bergetar mereka dalam setiap denyut nadi mereka, jantung mereka dan tarikan napas (rakyat),” ujar Ganjar.

“Ini menjadi semangat kita, untuk bisa mengerti harapan-harapan besar, mereka berharap kami akan memenangkan, lakukan keputusan yang baik, layani kami, dan jangan korupsi itulah tanda yang selalu muncul,” pungkasnya.

Peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan mengusung tema dan semangat “Satyam Eva Jayate”. Acara ini dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Capres Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Sekjen Partai Hanura Benny Rhamdani, Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid, dan tokoh nasional lainnya (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan
Exit mobile version