GANJAR di Sumut, Minta Relawan tak Buat Berita Hoax, Door to Door Menangkan Ganjar-Mahfud

  • Bagikan

Capres Ganjar Pranowo sedang mencoba sepeda motor Relawan Ganjar Spartan yang akan dipakai untuk melakukan sosialisasi Paslon Ganjar-Mahfud di Sumatera Utara. Ganjar dalam kunjungan sosialisasinya bertemu relawan di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang, Jumat (10/11/2023). (Foto : kredit MC TPNGM)

DELI SERDANG, SUMUT (Harianindonesia.id) – Calon Presiden Republik Indonesia Ganjar Pranowo membawa pesan moral kepada seluruh relawan, simpatisan dan pendukung Paslon Ganjar-Pranowo untuk tidak membuat dan menyebar hoax.

Seorang anak kecil mendapat salaman dari Ganjar Pranowo saat berkunjung ke kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang, Jumat (10/11). Dalam sambutannya Ganjar meminta Relawan teladani sikap Para Pahlawan. (Foto : MC TPNGM)

“Kita hanya perlu melakukan door to door untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 mendatang,” ujar Ganjar Pranowo saat berbicara di depan tokoh masyarakat, tokoh agama, petani, budayawan, nelayan hingga sukarelawan se-Sumatera Utara (Sumut), di daerah Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (10/11/2023).

Ganjar mengawali kunjungan sosialiasi ke Sumatera Utara bersama para tokoh tadi. Dalam pidatonya, Ganjar menyatakan bahwa dia sengaja datang ke Medan pas pada saat peringatan Hari Pahlwan 10 November 2023.

“Supaya semangat kita sama dengan semangat para Pahlawan dalam memperjuangkan Republik ini,” tegas Ganjar yang disambut meriah para relawan.

Kehadiran Ganjar di kawasan itu memang disambut luar biasa oleh para relawan. Saat dia hadir di dalam gedung tempat acara serentak terdengar suara yang menyebut “Ganjar Presiden” yang kemudian ditimpali dengan suara “menang, menang, menang”.

Kedatangan Ganjar disambut dengan cara khas Melayu Medan. Ada tarian penyambut tamu suku Melayu Medan, kemudian dipakaikan kain khas Melayu yaitu Tengkuluk dan Sampin. Ganjar juga diberikan busana khas Melayu.

Wajah Ganjar terlihat cerah menyaksikan ribuan Relawan yang menyambut kedatangannya di Deli Serdang.

Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup baik.

Selain memiliki sumber daya alam yang besar, Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya, yang disemarakan oleh hampir semua suku-suku yang ada di Nusantara.

Adapun etnis asli penghuni Deli Serdang adalah etnis Melayu Deli dan sebagian dari etnis Melayu Serdang yang penamaan kabupaten ini juga di ambil dari dua kesultanan, yakni Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang.

Etnis Batak Karo juga menjadi penghuni asli di beberapa kecamatan di kabupaten ini, yang rata-rata mendiami wilayah hulu/wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Karo.

Kemudian Batak Toba, Batak Simalungun dan etnis Batak lainnya ditambah beberapa suku pendatang yang dominan seperti dari Jawa, Minangkabau, Nias, Tionghoa, India, dan lain-lain juga menempati kabupaten ini.

Dahulu, wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang yang berpusat di Perbaungan.

Bandar udara baru untuk Kota Medan yang menggantikan Bandar Udara Polonia, yakni Bandar Udara Kualanamu, terletak di kabupaten ini, tepatnya berada di Kecamatan Beringin. Pada akhir tahun 2015, sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang.

Penduduk Deli Serdang terdiri dari: Suku Jawa 35,5%, Melayu 25,5%, Batak 31% (sudah termasuk semua sub-suku Batak seperti: Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, bahkan Angkola serta Pakpak), dan juga suku-suku lainnya seperti: Tionghoa, Minang, Nias, Aceh, Tamil-India, dan lain-lain dengan persentase 8%.

Sedangkan agama yang dianut oleh masyarakat Deli Serdang berdasarkan Data Kependudukan 2018 adalah Islam (78,16 %), Kristen (19,63%: Protestan 16,81% dan Katolik 2,82%), kemudian Buddha (2,05%), Hindu (0,47%) dan Konghucu (0,01%).

Teladani Sikap Pahlawan

Mengawali sambutan di depan para Relawan, Ganjar mengucapkan terimakasih atas sambutan yang luar biasa itu.

“Terima kasih. Relawan sejati adalah yang ikhlas. yang bergerak yang bisa memahami situasi dan suasana keadaan kebatinan yang ada. Maka semangat kebersamaan ini tidak boleh luntur. Sumut top, solid, dukungannya kuat,” tegas Ganjar.

Selanjutnya, Ganjar mengatakan kedatangannya kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November.

Untuk itu, Dia meminta agar sukarelawan meneladani semangat dan nilai-nilai kebaikan para Pahlawan Indonesia.

“Sengaja saya datang pada 10 November karena ini Hari Pahlawan. Biar semangat kita berkobar-kobar seperti pahlawan,” ucap Ganjar.

Berikutnya, Ganjar juga meminta para relawan tidak menyebarkan berita bohong, tidak perpancing oleh provokasi yang membuat pecah belah di masyarakat.

Ganjar mengingatkan para sukarelawan untuk tidak terprovokasi oleh berita bohong dan tetap fokus pada tujuan bersama, yakni memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud MD di Pilpres 2024.

“Jangan mengolok-olok, jangan mencaci maki. Fokus untuk memenangkan Ganjar-Mahfud,” tegas Ganjar.

Ganjar meminta agar para sukarelawan terus bergerak secara door to door saja menyapa warga untuk memenangkan Pilpres 2024.

“Saya yakin dengan cara door to door Ganjar-Mahfud akan menang di Deli Serdang dan Sumatera Utara,” tegas Ganjar.

Dia juga menyampaikan bahwa situasi politik menjelang Pemilu akan memanas. Oleh sebab itu Ganjar meminta para Relawan tidak terpancing provokasi dan terus melakukan komunikasi dan bertemu dengan masyarakat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud

Selain itu, Ganjar juga menyerap aspirasi soal harga pupuk yang sulit didapatkan. Mantan anggota DPR ini juga menyerap keluhan dari pada budayawan tentang minimnya fasilitas dan kurangnya perhatian terhadap kesenian dan kebudayaan.

Merespon hal itu, Ganjar menyampaikan akan berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Terkait pupuk, Ganjar menilai perlunya pembuatan pabrik pupuk, penambahan subsidi pupuk dan penyaluran pupuk yang tepat melalui satu data Indonesia.

Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya mendapat subsidi dari Pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program Pemerintah.

Dengan adanya keterbatasan Pemerintah dalam penyediaan subsidi pupuk dalam rangka program pemerintah, maka pupuk bersubsidi hanya diperuntukan bagi usaha pertanian yang meliputi Petani Tanaman Pangan, Peternakan dan Perkebunan Rakyat.

Dan untuk menjamin pengadaan dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi, ditetapkan Keputusan Menteri, yaitu melalui Surat Keputusan Menperindag No. 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11 Pebruari 2003, tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.

PT PPI adalah distributor resmi, ditunjuk oleh produsen untuk melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan serta pemasaran pupuk bersubsidi dalam partai besar untuk dijual kepada Konsumen akhir melalui Pengecernya. Pupuk yang didistribusikan PT PPI adalah Pupuk Sriwidjaja, Pupuk Kujang, Pupuk Kalimantan Timur, Pupuk Iskandar Muda, dan Pupuk Petrokimia Gresik. (*)

AWALUDDIN AWE, dari berbagai sumber

  • Bagikan
Exit mobile version