Epidemiolog : Banyak Masyarakat di Papua Percaya Jika Covid-19 Berasal dari Roh Jahat

  • Bagikan

Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh calon penerima vaksin Covid-19 menggunakan thermogun di Agats, Asmat, Papua, Kamis (1/7/2021). (ANTARA)

Jayapura – Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Wilayah Papua, Hasmi menyebut, masih banyak warga di Papua yang mempercayai bahwa Covid-19 berasal dari roh jahat.

“Kepercayaan itu yang mereka itu sulit menerima adanya Covid-19 yang kemudian menyebar melalui pernapasan, itu yang kadang-kadang sulit menerima tentang pengetahuan baru, sehingga enggan melaksanakan prokes dan mau divaksinasi,” kata Hasmi, Jumat (24/9).

Hasni menyebut, ada beberapa kelompok masyarakat yang menggunakan simbol-simbol tertentu yang dipercaya bisa mengusir roh jahat itu. Bahkan, para tokoh agama mengatakan jika mereka tidak mempercayai Covid-19 lantaran termakan beragam berita hoaks.

“Ada 23 gereja bersatu menyatakan tidak percaya Covid-19 dan membakar masker dan ini kalau tokoh agama hampir pasti banyak pengikut tak mau laksanakan prokes dan tolak vaksin,” kata Hasmi.

Hasmi juga mengatakan, masih terdapat beberapa kabupaten/kota di Papua yang punya mesin PCR untuk mendeteksi Covid-19.

“Dari enam kabupaten ini jumlah PCR terpusat di kota Jayapura 50 persen atau 8 alat PCR yang berfungsi di kota Jayapura dan kabupaten yang lainnya itu semua spesimen dikirim ke kabupaten terdekat,” ujar Hasmi.

Tercatat kasus aktif Covid-19 di Papua alami penurunan dari Juli 2021 hingga 22 September 2021. Saat ini, kasus aktifnya hanya tercatat 460 kasus.

“Angka kesembuhan cukup menggembirakan sudah mencapai angka 96,1 persen atau 40.673 kasus, kemudian kematiannya yang sampai hari ini masih tinggi yang 2,8 persen atau 1.199 kasus,” pungkas Hasmi. /Rez

  • Bagikan
Exit mobile version