Diduga Akibat Virus ASF Sekitar 1.528 Ekor Babi Mati di Barito Timur

  • Bagikan

Tamiang Layang – Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur (Bartim),Mishael, S.Pi, SE, MM mengatakan kurang lebih 1.528 ekor babi mati diduga akibat Virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi, ucapnya beberapa waktu lalu.

“Adapun 1.528 ekor babi mati itu tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Awang 1.147 ekor, Dusun Timur 167 ekor dan Benua Lima 214 ekor”.

Pihaknya terus berupaya agar virus tidak menyebar lebih luas. Dengan melakukan penyuntikan serum konvalen ASF, penyuntikan vitamin, penyemprotan desinfectan di sekitar kandang dan tempat-tempat makan babi, ungkapnya.

Selanjutnya, Dinas terkait bekerjasama dengan Tim Balai Veteriner Banjarbaru dan Tim dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalteng melakukan KIE (komunikasi, informasi dan Edukasi) di lapangan.

Kemudian untuk mengatasi maslah itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah juaga mengirim bantuan berupa serum konvalesen sebanyak 1.000 dosis, formades 20 liter, vitamin dan hand sprayer.

Demam babi ini pertama kali menyerang di Wilayah Kecamatan Awang. Kasus ini mulai terdeteksi setelah terjadi banyak kematian ternak babi di Desa Tangkan dan Desa Ampari.

Virus ASF merupakan penyakit yang sangat menular pada babi dan dapat menyebabkan kematian hingga 100 persen. Virus ini juga sangat tahan hidup di berbagai lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.

“Ternak babi yang terserang virus ASF menunjukkan gejala demam tinggi, kemerahan pada kulit terutama moncong dan telinga, sesak nafas, nafsu makan hilang, kejang-kejang dan pada akhirnya mengalami kematian,” pungkasnya. (Snn).

SIMAK JUGA :  Menggarap Potensi Wisatawan Saudi Arabia Lewat Ajang Riyadh Travel Fair
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *