Neneng Ditemukan Tewas Gantung Diri di Sawahlunto

  • Bagikan

Sawahlunto, harianindonesia.id- Tangis pecah, dirumah duka korban bunuh diri Suharningsih alias Neneng, 47 tahun,  ketika putranya Rangga Afi Saputra ,11 tahun, menyaksikan ibunya membeku tak bernyawa di terjerat tali di Sumur Waru Sapan, Rt.01/RW 02, Kelurahan Durian II, Kec.Barangin, Kota Sawahlunto. Senin (20/1).

Murid kelas II SDN 2 itu tak tega melihat sang ibu nekat menyudahi hidupnya dengan tragis dalam jeratan tali rapia. Diduga, Neneng (47), tewas karena bunuh diri akibat depresi masalah keluarga.

Kapolres Sawahlunto AKBP Junaidi,SIK,SH,  melalui Kapolsek Barangin Iptu Marwan kepada wartawan mengatakan, 
Peristiwa tersebut terjadi di Sumur Waru, Sapan. Dari hasil visum pihak RSUD setempat, korban tewas dikarenakan jeratan seutas tali gantungan yang menjerat lehernya.

Peristiwa tersebut bermula dari  kabar Brigadir Beni Zebua sekitar  pukul 16.54 wib, yang memberitahu telah terjadi korban bunuh diri di TKP kepada Kapolsek Barangin IPTU Marwan. Mendapat berita tersebut Kapolsek dan jajarannya langsung ke TKP sekitar pukul 17.05 WIB. Sampai  di TKP, Marwan langsung menelfon Kapolres Junaidi Nur untuk bergabung dengan unit identifikasi untuk melakukan olah TKP. 

Seterusnya, Kapolres Juniadi Nur mengintruksikan agar dilakukan penyelidikan secara intensif, dan korban segera diturunkan dari tali gantungan, lalu evakuasi dan dibawa ke RSUD Sawahlunto untuk di lakukan visum atau pemeriksaan luar biasa agar diketahui penyebab kematian ibu rumah tangga itu.

Menurut keterangan polisi, setelah olah TKP, terdapat tiga saksi yang berhasil memberikan keterangan untuk membantu aparat dalam penyelidikan, yakni Rangga Afi Saputra, anak korban berusia11 tahun, kemudian Sutrisdiono alias Bayong (52), dan Epi Arisanti, keponakan korban berusia 36 tahun, PNS di RSUD Sawahlunto.

Kronologis peristiwa

Kapolres mengungkapkan kronologis kejadian yang menerangkan, sekitar pukul 16.30 WIB anak korban Rangga, pulang kerumah setelah belajar disekolah untuk menjeput baju karena ingin pergi les disebuah tempat. Saata dirumah, Rangga memanggil ibunya Neneng berkali-kali,  tetapi tidak sahutan dan jawaban dari dalam rumah. Rangga selaku saksi pergi ke kamar belakang untuk mencari ibunya. 

SIMAK JUGA :  Batman Pastikan Ahoker Tetap Dukung Jokowi

Namun, dia terperanjat dan memekik saat melihat ibunya ditemukan dalam keadaan tertelungkup di kamar belakang  dengan seutas tali yang terikat dileher dan untaian tali di atas plafon kamar rumah korban tersebut.

Setelah menyaksikan kondisi itu, Rangga memberi tahu Sutrisdiono, saksi kedua tentang peristiwa yang disaksikannya. Setelah membuktikan telah terjadi korban dalam keadaan tak bernyawa, Sutrisdiono langsung memberitahu para kerabat dilingkungan keluarga korban dan pihak kepolisian terdekat yakni Mapolsek Barangin.

Berdasarkan hasil visum luar biasa RSUD setempat, dan penyelidikan berdasarkan pengumpulan keterangan dari berbagai pihak, kematian korban diduga bunuh diri karena depresi berat disebabkan anak kandung korban berinisial “El” memiliki hutang yang cukup besar ikut kegiatan arisan dan berinvestasi disebuah perusahaan yang diduga ilegal alias bodong. Karena kesulitan membayar hutang,  “El” diduga menghilang dari rumah dan hingga kini  tak diketahui keberadaannya. (Id)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *