Jumadi, Kepala Dinas Yang Mencintai Kelangsungan Hutan Mangrove

  • Bagikan

Jumadi dan kawan kawan pencinta lingkungan hidup. AA

MUKO-MUKO, Kabarpolisi.com – Sosok Jumaidi SH selain menjabat sebagai Kepala Dinas Kesbangpol Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, ternyata juga sosok insan yang cinta alam Indinesia yaitu mencintai Tanaman
Mangrove.

Ketika ditemui wartawan Media Kabarpolisi. com, Amrullah Asbah, di kantornya Senin tanggal (18/2/2019), Jumaidi menyampaikan, bagaimana cintanya akan Hutan Mangrove (Bakau). Hutan ini merupakan salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir dan lautan yang sangat potensial bagi kesejahteraan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Namun sudah semakin kritis ketersediaannya di beberapa daerah wilayah pesisir di Indonesia sudah terlihat adanya degradasi dari hutan mangrove akibat penebangan hutan mangrove yang melampaui batas kelestariannya.

Sebab, katanya, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, merupakan kabupaten yang berada di ujung Perbatasan Sumbar (Padang), secara Georafis Mukomuko berada di wilayah  pesisir dengan garis pantainya lebih kurang 180 KM wilayah pesisir. “Ini merupakan ekosistem transisi yang dipengaruhi daratan dan lautan, yang  mencakup beberapa ekosistem, salah satunya adalah ekosistem Hutan Mangrove,” ujarnya.

Jumaidi juga menyampaikan, hutan Mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan penting di wilayah pesisir dan kelautan,lingkungan biota. Yaitu sebagai tempat berkembang biak dan berlindung  biota perairan, seperti, ikan, udang, moluska dan berbagai jenis reptil serta jenis-jenis burung serta mamalia di lingkungan hidup daerah di sekitar lokasi Tanaman Mangrove.

“Pemerhati lingkungan, Jumaidi, SH mengungkapkan” bahwa Bumi yang kita tinggali merupakan titipan untuk di wariskan kepada anak cucu kita nantinya, adapun fungsi ekosistem mangrove mencakup fisik bisa jadi proteksi abrasi & erosi sungai serta menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi laut (abrasi) dan intrusi air laut. Selanjutnya, Tanaman mangrove untuk cadangan Air dan menangkal timbulnya erosi sungai. Fungsi biologis ; tempat pembenihan ikan, udang, tempat pemijahan beberapa biota air; tempat bersarangnya burung; habitat alami  bagi berbagai jenis biota.

SIMAK JUGA :  Perkumpulan Penulis SATUPENA Diskusikan Kristen Muhammadiyah, Apakah Itu Aliran Baru?

“Lingkungan biota, yaitu sebagai tempat berkembang biak dan berlindung  biota perairan seperti ikan, udang, moluska dan berbagai jenis reptil serta jenis-jenis burung serta mamalia di lingkungan hidup daerah di sekitar lokasi Tanaman Mangrove. Untuk menghindar kepunahan hutan mangrove perlu dilestarikan dengan gerakan menanam pohon mangrove untuk menjaga bumi Indonesia dari kerusakan.

“Kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan kelestarian Alam Mukomuko, dengan membumingkan gerakan menanam pohon Mangrove yang melibatkan semua unsur Stakeholder, komunitas yg peduli dengan Kelestarian Lingkungan Seperti, Pencinta Alam Mukomuko, Walhi serta Komunitas lainnya (Comunitas Ofroad, Comunitas Bersepeda Mukomuko, Comunty Anventur yang peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitarnya,” tegas Jumaidi. (Amrullah Asbah)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *