Perlu Dukungan Pemerintah Untuk Mengembangkan Budaya Betawi

  • Bagikan

JAKARTA, harianindonesia.id – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) Kota Administrasi Jakarta Selatan, Yubaidillah Yusuf, SH atau yang akrab di panggil bang Ubai berbicara blak-blakan seputar perlunya gebrakan dalam memasyarakatkan Budaya Betawi di Jakarta Selatan, hal tersebut di sampaikan kepada Wartawan di Jl. TB. Simatupang Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, (12/3/2019).

Yubaidillah mengatakan bahwa, pihaknya merasa prihatin dengan kondisi Kebudayaan Betawi di Jakarta Selatan yang terasa kurang adanya perhatian baik dari Walikota Adminitrasi Jakarta Selatan, Marullah Maatali maupun Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan.

“Kami mengharapkan kedua Pejabat tersebut agar memperhatikan Kebudayaan Betawi dan memasyarakatkannya, contoh seperti setiap bangunan yang berdiri di Jakarta Selatan di warnai dengan plafon Gigi Balang, setiap restaurant, Hotel, cafe maupun yang sejenisnya pada pintu masuknya diwajibkan memasang sepasang ondel-ondel,” ungkap ubaidillah.

Termasuk anak-anak sekolah dari TK/SD/SMP dan SMK/SMU setiap hari Jumat mengenakan pakaian batik Betawi serta karyawan swasta. “Kalau pegawai negeri kan sudah ada aturannya. Mereka sudah wajib memakainya,” imbuhnya.

Menurutnya, sangat penting jika Pemkot Jakarta Selatan membangun pusat kuliner dan pusat kerajinan tangan atau souvenir khas Betawi di kawasan Kebun Binatang Ragunan, Ps. Minggu. Agar masyarakat dari luar Jakarta ketika berkunjung ke Jakarta bisa membeli oleh-oleh khas Betawi.

“Kalau kita ke Bali dan ke Yogyakarta bisa membeli oleh-oleh khas Bali dan Yogyakarta. Nah kalau masyarakat luar Jakarta bila ke Jakarta, apa yang mau dibawa. Kagak ada,” kata Yubaidillah.
Disamping itu Ketua DPD Bamus Betawi Jakarta Selatan ini pun menyinggung Pemprov DKI Jakarta, jangan hanya membangun Infastruktur, taman dan sarana prasarana saja.

SIMAK JUGA :  Menkes Setujui status PSBB di Tiga Kota Provinsi Banten

“Memang itu penting. Namun membangun budaya Betawi agar jangan punah serta jangan sampai tergilas oleh perkembangan zaman. Maka Pemprov DKI Jakarta harus berkomitmen untuk memberikan perhatian kebudayaan Betawi,” tuturnya.

Karena dengan melestarikan kebudayaan Betawi, Jakarta akan semakin indah dan memiliki budaya yang bisa membuka lapangan kerja serta dapat dijadikan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Yubaidillah Yusuf SH menambahkan, bahwa dengan adanya kegiatan-kegiatan festival kebudayaan betawi dalam menyambut HUT Kota Jakarta yang dilakukan di 5 kota dan kabupaten di DKI Jakarta hanya bersifat seremonial saja.

“Itu hanya bersifat seremonial belaka dan setelah selesai pelaksanaannya, langsung menghilang tanpa bekas,” katanya, sambil ditambahkan, yang baik itu yang menyentuh ke dalam sanubari warga.

Yubaidillah memberikan masukan kepada Wali Kota Jakarta Selatan untuk memberikan rangsangan generasi muda Jakarta agar membangun/mendirikan Padepokan Silat, Gambang Kromong, serta mendorong agar para pembuatan bir pletok di Bantu dalam permodalan untuk membeli mesin di setiap kelurahan.

Dalam mengakhiri obrolannya, Yubaidillah meminta kepada pihak Pemkot Jakarta Selatan agar menangkap pengamen ondel-ondel keliling dan menyita ondel-ondelnya, karena kegiatan ngamen dengan ondel-ondel tersebut dapat merusak Kebudayaan Betawi.

“Dalam pelaksanaan untuk membrantas Pengamen Ondel-ondel Keliling DPD Bamus Betawi Jakarta Selatan bekerjasama dengan Satpol PP Jakarta Selatan, biar Kita tangkapin Mereka, ”kata Ketua DPD Bamus Jakarta Selatan, Yubaidillah Yusuf, SH. (Musta’in in)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *