SULUT, harianindonesia.id – Berdasarkan keterangan Kapolsek Sonder Ipda Heince Talumepa, peristiwa itu bermula ketika korban Marlandy Wilar 19 tahun serta beberapa pemuda dan juga diantaranya DP 20 tahun yang diduga merupakan pelaku penikaman tengah berpesta minuman keras di Desa Tincep Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara pada Minggu 16 Juni 2019 dini hari.
Disaat sedang asiknya mengkonsumsi alkohol, tiba-tiba antara tersangka dan korban terlibat perang mulut lantaran dipicu kesalahpahaman hingga berbuntut perut Marlandy bersimbah darah akibat tusukan belati milik DP yang diketahui keduanya adalah warga setempat.
“Dari informasi masyarakat sekitar, korban telah dibawa oleh rekan-rekannya ke RS Siloam Sonder dan dirujuk ke RS Bethesda Tomohon namun selanjutnya dirujuk ke RS Kandouw Malalayang Manado”. Ungkap Kapolsek.
Dikabarkan pula usai melakukan penganiayaan dibarengi penikaman, terduga sempat melarikan di ke Kota Bitung.
Walau demikian setelah melalui pendekatan maupun dialog oleh aparat kepolisian terhadap orang tua tersangka, sekira jam 19:00 WITA Minggu (16/6/2019) tim gabungan dari Resmob Sat Reskrim Polres Tomohon dengan dikomandani Bripka Bima Pusung bersama sejumlah personil yang dipimpin langsung Heince Talumepa bergegas menjemput DP di persembunyiannya dan segera diamankan di Mapolsek Sonder beserta barang bukti yakni sebilah pisau.
“Sejak kejadian, kami tetap memantau sekaligus mengantisipasi guna mencegah adanya tindakan balas dendam baik pihak keluarga ataupun rekan korban di Desa Tincep”. Ujar Heince.
“Saat ini korban masih dalam penanganan intensif di RS Kandouw, dan Kanit Reskrim sudah mengantarkan Visum et Repertum (VeR) ke rumah sakit. Pungkasnya.
Menyikapi kasus yang terjadi di wilayah hukum Kepolisian Resort Tomohon tersebut, Kapolres AKBP Raswin B Sirait turut membenarkan dan mengapresiasi langkah persuasif anggotanya kepada orang tua tersangka sewaktu melaksanakan penangkapan terhadap putra mereka. (Handry)
