Panggil “You” ke Ulama, Prabowo Dinilai Tim Jokowi Kasar Sekali

  • Bagikan

Tangkapan layar saat Prabowo berorasi dihadapan ulama dan tokoh masyarakat (Twitter)


JAKARTA, harianindonesia.id
– Tim Jokowi – Maruf Amin menilai Calon Presiden Prabowo Subianto berbuat kasar karena memanggil dengan sapaan “you” ke ulama. Aksi Prabowo itu terekam oleh Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli.

Aksi Prabowo memanggil ulama dan tokoh masyarakat dengan memanggil “you” pun ramai dibicarakan warganet lantaran dinilai tak beretika.

Akun Twitter, Guntur Romli membagikan sebuah video yang menunjukkan Prabowo memanggil ulama dengan sebutan “you”. Guntur menyayangkaan sikap Prabowo yang dinilai tidak sopan terhadap sosok ulama.

“Ini @prabowo kasar sekali menegur ulama dan tokoh masyarakat di Sumenep, Madura, panggil ‘you you’ segala. Kalau mau negur pakai lah cara yang baik. Ini kejadian di Ponpes Assadad Sumenep, 26 Februari,” kata Guntur dalam cuitan Twitter seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/2/2019).

Dalam video berdurasi 23 detik itu tampak Prabowo berdiri di atas mimbar. Dari sisi kirinya tampak beberapa peserta yang berasal dari ulama dan tokoh masyarakat yang sedang berbincang-bincang hingga terdengar Prabowo.

Prabowo yang merasa terganggu pun langsung menegur audiens itu dengan memanggil “you”. Ia juga meminta audiens untuk menggantikannya berbicara di atas mimbar.

Kenapa kok, ada apa ingin bicara sendiri di situ? Apa “you” aja yang mau bicara di sini? Hah? Kalau nggak kamu aja bicara di sini,” ujar Prabowo.

Sejumlah warganet yang melihat video itu pun geram dan menyerang Prabowo. Mereka tidak terima dengan sikap tidak sopan dan otoriter Prabowo terhadap para ulama yang seharusnya dihormati.

“Gaya orba, otoriter, komunikasi satu arah. Kebayang kalo jadi presiden gak mungkin mau denger keluhan masyarakat. naudzubillah jauhkan bala punya pemimpin kayak gini,” kata @lord_sbt.

SIMAK JUGA :  LIPI Bantah Pernah Keluarkan Hasil Survei Yang Menangkan Prabowo

“Sopan santun tak punya, yang kayak begitu mau dijadikan pemimpin. Otoriter jadinya,” ungkap @endrabanyu.

“Kan kurang etis sih calon pemimpin negur audiens kasar gitu. Lagian kan itu tokoh masyarakat yang ditegur,” tutur @sofyanariandi07 ***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *