Jet Tempur TNI AU Jatuh di Siak Hulu, Kampar, Pilot Selamat

  • Bagikan

Jakarta, Harianindonesia.id ‐Sebuah Pesawat jet tempur TNI Angkatan Udara jenis BAE Hawk Mark 209 bermesin Roll Royce jatuh setelah lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin (15/6). Alhamdulillah sang pilot selamat setelah berhasil melontarkan kursinya meski menimpa rumah warga.

Pesawat dengan nomor registrasi TT-0209 itu jatuh di permukiman warga di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sekitar pukul 08.13 WIB.

Hawk 209 adalah pesawat jet latih interim untuk pesawat tempur jet generasi 4, seperti F-16, F-15, dan sebagainya. BAE Hawk 209 merupakan kode untuk jenis Hawk 200 yang diekspor ke Indonesia.

Hawk 209 diketahui memiliki panjang 11,35 meter dengan tinggi 3,98 m. Panjang sayap pesawat jet yang didesain oleh British Aerospace itu mencapai 9,94 m.

Dari segi bobot, Hawk 200 memiliki berat kosong 4.450 kilogram. Sedangkan desain maksimum jet itu saat lepas landas bisa mensapai 9.100 kg. Tangki internal jet yang berada di sejumlah skuadron udara TNI AU bisa mencapai 1.655 liter dan internalnya sebanyak 1.182 liter, seperti tertulis dalam situs resmi TNI AU. 

Hawk 200 diklaim sebagai pesawat tempur multi-peran dengan kursi tunggal dan ringan untuk misi pertahanan udara dan serangan darat. Pesawat itu mendapat dukungan mesin Adour Rolls-Royce mk871 Adour turbofan.

Adour adalah mesin turbofan counter-rotating yang memberikan daya dorong di kisaran 5.000 hingga 8.000 lb. Mesin itu memberi operator peningkatan daya dorong, peningkatan umur yang mengarah pada pengurangan biaya siklus hidup, dan kinerja yang lebih besar.  

Berkat dukungan mesin Rolls-Royce itu, kecepatan terbang laut Hawk 200 bisa mencapai 1.000 km/jam. Jet itu juga memiliki kemampuan terbang hingga 3.508 meter per menit.

Untuk menunjang misi, Hawk 200 dilengkapi dengan radar multi-mode Northrop Grumman APG-66H, sistem navigasi inersia giroskop laser cincin LINS 300, sensor data udara, prosesor layar, dan komputer misi, seperti dilaporkan Airforce Technology. 

Sedangkan pada bagian kokpit, jet dengan satu tempat duduk itu memiliki sistem kontrol hands-on throttle dan stick (HOTAS) dan tampilan head-up-view-of-view (HUD). Dengan teknologi itu, pilot dapat memilih senjata dan melepaskan mode sebelum memulai serangan dengan menggunakan panel kontrol senjata.

Kokpit jet itu memiliki layar warna dengan prosesor khusus dan generator simbologi grafis 15-warna. 27 format tampilan pada kokpit juga menyediakan data penerbangan dan pesawat.

Pada bagian persenjataan, Hawk 200 memiliki 11 titik penyimpanan eksternal dengan empat tiang underwing, sebuah tiang di bawah badan pesawat dan stasiun rudal udara-ke-udara ujung sayap.

Selain rudal udara-ke-udara, pesawat itu dilengkapi senapan mesin, peluncur roket, pod pengintai, bom seberat 1.000lb, bom anti-personnel and light armour, bom cluster, bom latihan, pembawa roket, dan tangki bahan bakar eksternal.

Disaksikan Rakyat

Sejumlah warga Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau menjadi saksi detik – detik peristiwa jatuhnya pesawat tempur itu.

Al Kahfi, misalnya, warga setempat mengaku mendengar suara dentuman sebanyak dua kali pada sekitar pukul 08.15 WIB. Setelah dicek ke lokasi, suara dentuman tersebut berasal dari Pesawat Hawk 100-200 milik TNI AU yang jatuh di permukiman padat penduduk.

“Mulanya saya kira ban truk Fuso meledak, keras sekali,” ujar Al Kahfi, Senin (15/6). Dia mengaku mendengar dentuman amat keras sebanyak dua kali.

Hal senada disampaikan Hotman Nurjana. Namun ibu rumah tangga ini sempat menyaksikan pilot jatuh mengenakan parasut. Sejurus kemudian, warga sekitar berupaya memberikan pertolongan. 

“Kita bantu dan membawa ke rumah. Ada luka di bagian bawah mata kemudian kami beri salep,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Hotman, pilot dievakuasi menggunakan ambulans ke RS TNI AU Rusmin Nuryadin Pekanbaru. 

SIMAK JUGA :  Prof. Mahfud MD, Menjemput Takdir yang tertunda

Berdasarkan pemantauan dari gambaran di lokasi kejadian, jarak jatuhnya pesawat dan pilot berbeda. Begitu pula dengan jatuhnya kursi lontar pilot jatuh di rumah warga lainnya. 

Kapentak Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru, Letkol M Zukri menyatakan keterangan resmi akan diberikan melalui satu pintu dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang saat ini telah tiba di Pekanbaru. Pesawat saat ini dalam proses evakuasi dari tempat kejadian perkara.

Dalam informasi terpisah, pesawat tempur jenis Hawk 209 Tail nomor registrasi TT 0209 tersebut kini rusak berat. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Fadjar Adrianto menyebut pesawat menimpa dua rumah warga yang dalam kondisi kosong.

“Rusak berat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (15/6).

Lokasi persis jatuhnya pesawat ialah di lokasi 4 km dari ujung Runway 36, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Pekanbaru.

Fadjar menerangkan kecelakaan itu terjadi saat pesawat akan mendarat kembali dari latihan rutin terjadwal, tapatnya pukul 08.13 WIB tanggal 15 Juni 2020.

Kendati demikian ia mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Penyebab kecelakaan masih dalam proses investigasi.

Pilot yang mengemudikan pesawat tersebut ialah Lettu Pnb Apriyanto Ismail dari Skuadron Udara 12 Lanud Rusmin Nuryadin (Rsn) Pekanbaru. Ia berhasil keluar dan selamat dari insiden tersebut setelah keluar menggunakan kursi pelontar.

Kejadian kecelakaan pesawat militer ini bukanlah kali pertama pada tahun 2020. Satu minggu sebelumnya ada pesawat MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang jatuh di Kendal, Jawa Tengah.

Pilot Selamat

Kursi pelontar pesawat tempur TNI AUjenis BAE Hawk 209 dari Skadron Udara 12 Pangkalan Udara (Lanud) Rusmin Nuryadin yang jatuh di Desa Kubang Jaya, Kabupaten Kampar, Riau, menimpa rumah warga.

Kursi pelontar itu terlempar sekitar 20 meter dari lokasi jatuhnya pesawat. Akibatnya, rumah warga tersebut mengalami kerusakan pada bagian atap.

“Beruntung kursi pelontar sempat nyangkut di langit-langit rumah sebelum jatuh. Jadi anggota keluarga kami tidak ada yang terluka,” kata pemilik rumah yang enggan disebutkan namanya, Senin (15/6), seperti dikutip Antara dan CNNIndonesiacom

Rumah tersebut kini menjadi salah satu rumah yang dipasangi garis polisi. Sejumlah aparat TNI terlihat berjaga di rumah itu, selain di lokasi jatuhnya pesawat.

Pesawat nahas tersebut diterbangkan oleh Lettu Pnb Apriyanto Ismail dari Skadron Udara 12 Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru. Pilot berhasil melontarkan diri dari pesawat menggunakan ejection seat dan selamat.

“Alhamdulillah pilot selamat. Sekarang dirawat di rumah sakit Lanud Rusmin Nuryadin,” kata Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Sus M Zukri kepada Antara di Pekanbaru.

Sejumlah warga mengatakan pilot pesawat tempur itu terjatuh sekitar 30 meter dari lokasi jatuhnya pesawat.

Pantauan Antara, puluhan anggota TNI berada di sekitar lokasi kejadian di perumahan Mutiara, Jalan Sialang Indah, Desa Kubang, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Tim Basarnas dan anggota kepolisian juga berada di sekitar kejadian.

Aparat TNI terlihat cukup tegas melarang warga dan awak media untuk mengambil gambar bangkai pesawat yang telah dibungkus terpal.

Sebelumnya, pesawat tempur TNI AU jenis BAE Hawk 209 dengan nomor registrasi TT-0209 jatuh sekitar 5 kilometer (km) dari dari Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru, sekitar pukul 08.13 WIB. TNI AU masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tempur tersebut.

Insiden pesawat militer jatuh menjadi yang kedua pada bulan ini. Sebelumnya, helikopter jenis MI-17 milik TNI AD jatuh di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6). Empat prajurit tewas saat kejadian nahas tersebut.

(awe)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *